UPDATE: Belum 24 Jam Zona Oranye, Positif Corona di Kota Bogor Kembali Naik 22 Orang Dalam Sehari

- 7 September 2020, 19:14 WIB
Ilustrasi Covid-19./Pixabay
Ilustrasi Covid-19./Pixabay /

ISU BOGOR - Belum 24 jam sebagai zona oranye (risiko sedang), kasus positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Bogor malah naik jumlahnya 22 orang dalam sehari, Senin 7 September 2020.

Data diperoleh dari Juru Bicara Pemkot Bogor untuk Siaga Corona, Sri Nowo Retno melaporkan, 22 orang itu tersebar di seluruh kecamatan.

"Penambahan kasus positif paling banyak hari ini terdapat kecamatan Tanah Sareal yakni sebanyak 6 orang," kata Retno begitu biasa disapa Sri Nowo Retno dalam keterangan pers tertulisnya.

Baca Juga: Memukul Tenggorokan Wanita dengan Bola Tenis, Novak Djokovic: Saya Sedih dan Hampa

Kemudian, Kecamatan Bogor Selatan, Bogor Utara, dan Bogor Timur masing-masing bertambah 4 orang dalam sehari. "Sisanya yaitu Kecamatan Bogor Tengah 2 orang dan Bogor Barat 1 orang," ungkapnya.

Dengan demikian total kasus positif Covid-19 di Kota Bogor per hari ini Senin 7 September 2020 mencapai 756 orang, terdiri dari 33 orang meninggal, selesai isolasi/sembuh 459 orang dan masih sakit 264 orang.

"Selain bertambah 22 orang yang terkonfirmasi positif hari ini ada 10 orang kasus sembuh dan masih dala pengawasan juga bertambah 12 orang," katanya.

Baca Juga: Isabella Guzman Dibebaskan Karena Dianggap Gila, Dokter Ahli Kejiwaan: Ibunya Dianggap Perlu Dibunuh

Sebelumnya Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menyebutkan merujuk pada data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 nasional Kota Bogor resmi sebagai zona oranye per 7 September.

"Alhamdulillah, meski ada pergerakan ke arah yg lebih baik, kita harus mampu menurunkan terus tingkat resiko secara maksimal," kata Dedie yang juga Ketua Gugus Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor.

Meski demikian, pihaknya tidak akan terburu-buru dalam mengambil keputusan terkait pencegahan penyebaran Covid-19 yang sedang berlangsung hingga saat ini.

Baca Juga: Dihujat Netizen Soal Istana Bogor, Kaesang Pangarep Janji Marahi Ibunya Sering Kirim Krupuk

"PSBMK akan diteruskan atau dicabut masih menunggu evaluasi menyeluruh tanggal 10 mendatang. Namun tentu kita tidak boleh gegabah karena prediksi para ahli epidemiology, puncak pandemi baru akan terjadi tahun 2021," ungkapnya.

Ia menjelaskan, berubahnya status Kota Bogor dari zona merah ke zona oranye kata dia merujuk pada 11 dari 15 indikator epidemiologi kesehatan masyarakat.

"Tapi salah satunya Rt atau R0, tingkat kesembuhan, okupansi bed di RS dengan kapasitas terpasang (itu ada semua di Kota Bogor)," katanya.

Baca Juga: Jam Malam Kota Bogor Hingga 11 September, Bima Arya: Tak Mudah dan Jangan Sampai Timbul Korban Jiwa

Ia menyebutkan Bogor dari zona merah ke zona oranye berdasarkan indikator RT dan R0. Sekadar diketahui R0 merupakan angka reproduksi atau potensi penularan dari penyakit Covid-19. R0 R0 yang terkendali adalah yang mendekati nol.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah