Selama enam bulan terakhir, Hamid bersama empat pedagang lainnya menempati lapak di area parkir di Jalan Raya Puncak, Tugu Selatan, Cisarua.
Baca Juga: Tebing Longsor di Rumpin, Ade Yasin: Perusahaan Segera Perbaiki, Saya akan Pantau Terus
Hanya saja, dalam satu bulan terakhir rekannya mulai tutup. Mereka yang berjualan, makanan seperti dari bubur ayam, warung makan, dan camilan memilih setop beroperasi.
“Kami penjual makanan, bila tidak laku makanan otomatis dibuang. Mereka pilih tutup,” kata Hamid.
Sedangkan Hamid, dirinya mengaku dilema. Ketika harus tutup maka nasib orang rumahnya tidak makan. Sedangkan untuk buka penghasilan tidak sebanding dan hanya cukup untuk beli beras dan lauk.
“Buat kami ini, dilema. Tidak datang tidak ada pemasukan, memaksakan dagang hasil tidak maksimal, hanya capek dan cukup makan saja,” keluh Hamid.
Baca Juga: Mana yang Benar, Personel atau Personil? Berikut Penjelasan dan Contohnya
Pedagang lainnya, Lela (34) mengaku, hanya mendapat bantuan sosial (bansos) dari pemerintah pada awal pandemi. Saat ini, dirinya mengaku sama sekali tidak mendapatkan bantuan sembako atau uang tunai pada masa PPKM.
“Kami tidak memusingkan bansos, intinya kami ingin wisatawan bisa kembali ke Puncak. Jangan pembatasan, kami ingin kelonggaran. Bantu kami, usaha kami kecil dan hanya menyambung hidup,” pintanya.