Alhamdulillah, 5.646 Pasien Covid-19 Kota Bogor Sembuh

- 1 Februari 2021, 09:45 WIB
Vaksin antivirus corona sinovac yang didistribusikan di Kota Bogor
Vaksin antivirus corona sinovac yang didistribusikan di Kota Bogor /Chris Dale/Isu Bogor

ISU BOGOR – Berdasarakan laporan terkini, sebanyak 42 pasien telah dinyatakan sembuh dari corona virus atau Covid. Sehingga jumlah kasus sembuh di Kota Bogor mencapai 5.646 orang

Laporan Satgas Covid-19 Kota Bogor Minggu malam merinci, penambahan kasus positif baru bertambah 29 kasus, 42 orang telah dinyatakan sembuh, dan nol kasus pasien positif meninggal.

Dengan penambahan itu, jumlah akumulatif kasus di Kota Bogor sebanyak 6.393 kasus dengan rincian, 5.646 kasus pasien sembuh dan sebanyak 747 kasus pasien sembuh.

Baca Juga: Rocky Gerung Tanggapi Abu Janda Dipanggil Polisi: Tidak Boleh Ada Orang yang Kebal Hukum 

Sehari sebelumnya Sabtu 30 Januari, angka kesembuhan pasien Kota Bogor bertambah sebanyak 56 orang, sedangkan Jumat Januari kasus pasien sembuh sebanyak 73 orang.

Juru Bicara Covid-19, Sri Nowo Retno menuturkan, tren kasus sembuh Kota Bogor memang naik. Pun demikian, beberapa pekan lalu tren kasus positif baru juga naik.

“Kemarin, kasus positif menurun dan tren kasus positif sembuh terus naik. Mudah-mudah, Februari ini angka pasien sembuh terus konsisten naik,” Kata Retno mengkonfirmasi, Senin 1 Februari 2021.

Baca Juga: Abu Janda Diperiksa Polisi Hari Ini, Rocky Gerung : Buzzer Nggak Ngerti Konstelasi Elite Sudah Berubah 

Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut, Satgas Covid-19 Kota Bogor memprediksi hingga akhir 2021 nanti Kota Bogor akan mencatatkan 11.000 kasus positif akumulasi. Sehingga diperlukan langkah-langkah untuk mengantisipasi skenario terburuk terjadi.

“Kami sudah punya angka-angkanya berdasarkan rekomendasi dari epidemiolog. Di Akhir tahun akan ada 11.000 kasus positif akumulasi di Kota Bogor. 20 persen dari itu memerlukan perawatan di ICU."

"Ini sudah kita hitung dari sekarang, nambah di RS mana saja. Jadi setiap RS itu kita cek maksimal nambah berapa sampai Desember. Kalau RS sudah mentok kapasitasnya, baru kita buat di mana lagi untuk menambah ICU tadi,” beber Bima.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris, Rekor Liverpool Kalahkan West Ham Terus Berlanjut 

Lebih jauh, Bima Arya mengatakan perlu adanya sistem rujukan untuk mengatasi kelangkaan keterisian tempat tidur akibat tingginya kasus Covid-19 di Jabodetabek.

Kata dia, salah satunya aplikasi sistem rujukan. Jadi warga itu bisa tahu yang kosong di mana. Datanya harus selalu diupdate. 

“Saya itu sering ditelpon warga Jakarta, kawan-kawan atau saudara. Mereka bilang Jakarta penuh (ruang isolasi/ICU), Bogor bagaimana,” tandasnya.***

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x