Positif Corona di Kota Bogor Pecah Rekor Lagi: 90 Kasus Dalam Sehari

- 18 Januari 2021, 18:11 WIB
WUJUD perangkat rapid test corona di Bogor.*
WUJUD perangkat rapid test corona di Bogor.* /ANTARA/ANTARA FOTO

ISU BOGOR - Kasus pasien terkonfirmasi positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kota Bogor kembali memecahkan rekor, Senin 18 Januari 2021. Pasien positif hari ini bertambah sebanyak 90 kasus.

Dengan demikian total kasus positif Covid-19 di Kota Bogor menembus angka 6.816 kasus.

"Rinciannya, masih sakit atau positif aktif 1.224 orang, sembuh atau selesai isolasi 5.446 orang dan meninggal dunia 146 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno dalam keterangan pers tertulisnya.

Sekadar diketahui, Rumah Sakit (RS) Lapangan Kota Bogor resmi beroperasi hari ini, Senin 18 Januari 2021, usai diresmikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diwakili Kepala Pusdiklat PB BNPB, Berton Panjaitan dan Wali Kota Bogor, Bima Arya.

Baca Juga: RS Lapangan Kota Bogor Diresmikan, Ridwan Kamil: Mudah-mudahan 2021 Tahun Pulih Pandemi

Peresmian dilaksanakan di Halaman Parkir RSL Covid-19 Kota Bogor, yang sebelumnya adalah Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bogor di Jalan Kesehatan, Tanah Sareal, Kota Bogor.

"Jika ditanya seberapa darurat, sangat darurat. Saya harus katakan hal itu kepada warga Kota Bogor. Dan hari ini adalah ikhtiar kita untuk semaksimal mungkin dalam upaya menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa manusia di Kota Bogor," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya dalam sambutannya.

Dengan beroperasinya Rumah Sakit Lapangan Covid-19 Kota Bogor yang dilengkapi Sumber Daya Manusia (SDM), tempat tidur dan alat kesehatan mutlak diperlukan, mengingat Bed Occupancy Rate (BOR) di Kota Bogor berdasarkan data dan fakta, masih sangat jauh diatas normal.

Baca Juga: RS Lapangan Kota Bogor Diresmikan, Bima Arya: Saya Harus Katakan Covid-19 Sudah Sangat Darurat

Dirinya meyakini RSUD dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor telah berupaya semaksimal mungkin dalam menangani kasus Covid-19 di Kota Bogor.

"Apresiasi saya untuk RSUD dan Dinkes Kota Bogor yang bergerak dengan sangat cepat, dalam jangka waktu dua minggu menuntaskannya. Selain itu juga Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang telah merespon permintaan kami," katanya didampingi Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim dan jajaran Forkopimda Kota Bogor.

Kepada pengelola Rumah Sakit Lapangan Covid-19 Kota Bogor, ia menitipkan dan menekankan protokol kesehatan termasuk perlindungan terhadap tenaga kesehatan menjadi prioritas utama. Hal lainnya adalah sosialisasi sistem yang ada di Rumah Sakit Lapangan Covid-19 Kota Bogor.

Baca Juga: PPKM Diberlakukan, Positif Aktif Corona di Bogor Tembus 2.090 Kasus

Bima Arya menjelaskan, Rumah Sakit Lapangan Covid-19 Kota Bogor diperuntukkan bagi pasien terkonfirmasi positif dengan gejala ringan dan yang memiliki komorbid (penyakit penyerta).

Terkait kapasitas, ia menuturkan, komposisi Rumah Sakit Lapangan Covid-19 Kota Bogor, 70 persen diperuntukkan bagi pasien Covid-19 asal Kota Bogor dan sisanya bagi yang sangat membutuhkan.

Wali Kota Bogor Bima Arya saat meninjau RS Lapangan di Kota Bogor, Senin 18 Januari 2021
Wali Kota Bogor Bima Arya saat meninjau RS Lapangan di Kota Bogor, Senin 18 Januari 2021 Humas Pemkot Bogor

"Rumah Sakit Lapangan ini bukan yang terakhir. Kepada Satgas saya meminta untuk mempercepat juga hotel atau tempat lain untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) dan juga persiapan untuk menghadapi situasi terburuk akibat pandemi Covid-19."

"Dinkes dan RSUD, saya meminta untuk menyusun skenario simulasi suasana atau situasi terburuk. Kami tidak ingin main-main " tegas Bima Arya.

Baca Juga: Update Corona di Bogor Raya 27 Desember: Ada 156 Kasus Sembuh dalam Sehari

Kepada semua pihak maupun warga Kota Bogor, Bima Arya menyampaikan situasi saat ini kritis. Rasa prihatin diungkapkan dirinya mengingat masih adanya warga yang tidak disiplin.

Secara tegas Bima Arya memerintahkan jajaran Pemkot Bogor untuk mengurangi acara-acara seremonial yang tidak penting.

"Kurangi mobilitas dan hindari kerumunan. Ini pesan kami, karena kasihan dengan tenaga kesehatan kita. Liburan berbanding lurus dengan korban tenaga kesehatan dan ini satu ironi," tegasnya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah