“Jadi, kita sudah hitung untuk pembiayaannya, kita ajukan ke BNPB, ke Satgas Covid-19 nasional,” katanya.
Dia menjelaskan, ketersediaan tempat tidur atau bed occupancy di Kota Bogor sudah di angka 83 persen atau tidak aman. Jika dibawah 60 persen menurut standar WHO masih terbilang aman.
Baca Juga: Innalillahi, 2 Pasien Positif Corona di Bogor Meninggal Dunia dalam Sehari
Baca Juga: UPDATE: Corona di Bogor Sehari bertambah 51 Orang, Jumat 23 Oktober 2020
Baca Juga: Kasus Positif Corona di Bogor Capai 2.136 Orang, Ridwan Kamil Soroti Penularan di Pondok Pesantren
"Kalau tidak kita siapkan, rumah sakit akan collaps. Tolong dipahami dulu, olahraga di pilihan sekian dulu, kecuali olahraga perorangan seperti berlari, sepeda," jelasnya.
Rencananya, kantor Dispora Kota Bogor akan dijadikan UGD, kemudian lantai atasnya khusus untuk tenaga kesehatan. Sementara, kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) akan dijadikan sekretariat Satgas Covid-19 atau tempat koordinasi cepat.
Ia berharap awal tahun rumah sakit darurat Covid-19 GOR Pajajaran sudah bisa dioperasikan. Pasalnya, ledakan kasus ini disebabkan karena isolasi mandiri yang tidak disiplin di dalam rumah, sehingga terjadi lonjakan kasus rumah tangga.***