ISU BOGOR - Pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi, di Kabupaten Bogor diproyeksikan selesai pada 2021.
Dua bendungan kering yang dibangun oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane juga merupakan bagian dari rencana induk pengendalian banjir (flood control) Jakarta.
Pembangunan kedua bendungan tersebut merupakan upaya pemerintah di hulu Sungai Ciliwung untuk mengurangi kerentanan kawasan strategis nasional (KSN) Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dari bencana banjir.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam siaran persnya, menuturkan, diharapkan dengan berfungsi dua bendungan dapat mereduksi 30 persen dampak banjir di Jakarta.
Baca Juga: Wuih! Putra dan Menantu Jokowi Unggul Sementara Hasil Hitung Cepat Pilkada 2020
Bendungan Sukamahi senilai Rp447,39 miliar progres fisiknya saat ini 60 persen, dengan lahan yang dibebaskan mencapai 40,86 hektare atau 92,67 persen dari kebutuhan 46,7 ha.
Saat ini, pekerjaan yang digarap, yaitu tubuh bendungan, grouting tubuh bendungan, bangunan pelimpah, pekerjaan hidromekanikal, pembangunan fasilitas umum dan clearing area lahan. Bendungan ini memiliki daya tampung 1,68 juta meter kubik dan luas area genangan 5,23 ha.
Sementara, progres Bendungan Ciawi sudah mencapai 73 persen atau lebih cepat dari rencana awal 71,5 persen.
Baca Juga: KPK Ciduk Para Menteri Jokowi, Haris Azhar: Saya Khawatir Ini Semacam Teater
Bendungan ini direncanakan memiliki volume tampung 6,05 juta meter kubik dan luas genangan 39,40 ha. Biaya pembangunan Bendungan Ciawi diprediksi Rp798,7 miliar.
Dua Bendungan ini didesain untuk mengurangi debit banjir yang masuk ke Jakarta dengan menahan aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango sebelum sampai ke Bendung Katulampa yang mengalir ke Sungai Ciliwung.
Diperkirakan, Bendungan Ciawi dan Sukahami akan mengurangi debit banjir di Pintu Air Manggarai sebesar 577,05 meter kubik per detik.
Baca Juga: Link Info Perkembangan Hasil Pilkada Serentak 2020
Bila dikurangi dengan debit sungai Ciliwung yang nantinya dialirkan Kanal Banjir Timur melalui Sudetan Ciliwung sebesar 60 meter kubik per detik, maka debit di Pintu Air Manggarai sebesar 517,05 meter kubik per detik. ***