BMKG Ingatkan Warga Bogor untuk Mewaspadai Puting Beliung dan Hujan Es Selama 3 Hari Kedepan

3 November 2020, 08:05 WIB
Sebuah kendaraan ringsek akibat tertimpa pohon tumbang di Jalan Dadali, Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin 2 November 2020. BMKG Bogor menghimbau warga untuk mewaspadai puting beliung dan hujan yang diperkirakan terjadi selama 3 hari kedepan. /Chris Dale/Isu Bogor

ISU BOGOR - Kepala Stasiun Klimatologi, Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Bogor, Abdul Mutholib menghimbau masyarakat untuk mewaspadai puting beliung, hujan es dan angin kencang selama 3 hari kedepan.

Peringatan itu dikeluarkan BMKG setelah sejumlah pohon bertumbangan di wilayah Kota Bogor yang mengakibatkan 4 orang mengalami luka, Senin 2 November 2020.

"Prospek cuaca tiga hari ke depan, masih berpotensi terjadinya hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada sore hingga menjelang malam hari di wilayah Bogor, Sukabumi, Cianjur dan Bandung Barat," katanya dalam keterangan pers tertulis yang diterima Selasa 3 November 2020.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Hindari Berlindung di Papan Reklame, 4 Orang Luka dan Mobil Odong-odong Rusak

Maka dari itu, pihaknya menghimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll).

"Dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin," katanya.

Pohon tumbang di Jalan Ir H Juanda, Bogor Tengah Kota Bogor, Senin 2 November 2020 Isu Bogor

Ia menyebut, berdasark data BPBD Kota Bogor pada Senin 2 November 2020 dilaporkan terjadi angin kencang di Kota Bogor dan sekitarnya yang mengakibatkan dinding roboh, empat pohon tumbang di beberapa lokasi.

Baca Juga: Peralihan Musim, Cuaca Ekstrem dari Hujan Deras, Petir, Puting Beliung Akan Sering Terjadi di Bogor

"Meskipun Curah hujan dengan intensitas ringan tercatat di daerah IPB Baranangsiang 2.6 mm namun kecepatan angin mencapai maksimum 20 knots km/jam teramati di Stasiun Klimatologi Bogor," ungkapnya.

Ia menambahkan, berdasarkan data model analisa Anomali SST pada tanggal 1 November 2020 di sekitar Laut Jawa Jawa Barat masih hangat +2.0 °C s/d +3.0 °C, hal ini mengindikasikan potensi penguapan cukup signifikan untuk pembentukan awan - awan hujan di wilayah Indonesia termasuk Jawa Barat.

"Berdasarkan pola sebaran angin 3000 ft tanggal 2 November 2020 pukul 00.00 UTC pada umumnya angin yang melewati wilayah Jawa Barat dari arah Timur hingga Selatan," katanya.

Baca Juga: Pancaroba, Waspada Mulai Besok Hingga Oktober Cuaca Ekstrem Picu Banjir, Longsor dan Puting Beliung

Terdapat pusat siklonik yakni Typhoon "Atsani” (1002 hpa) dan "Goni"(1000 hpa) yang terpantau di Laut Cina Selatan dengan kecepatan maksimal di pusat sistem 35 knots dan bergerak ke arah Barat membentuk shear dan konvergensi yang memanjang dari Sumatera Selatan hingga Kalimantan menyebabkan terbentuknya daerah belokan dan perlambatan angin yang melewati wilayah Jawa Barat.

"Kondisi ini mendukung suplai uap air ke wilayah Jabar, terpantau adanya daerah dengan kecepatan angin signifikan di sekitar Laut Jawa sebelah Utara Jabar berpotensi menyebabkan kenaikan kecepatan di beberapa wilayah di Jawa Barat diantaranya daerah Bogor," jelasnya.

Terkait kejadian tersebut, BMKG telah mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca ekstrem skala waktu 3 jam-an untuk wilayah Jabodetabek sebelum terjadinya cuaca ekstrim pada tanggal 2 November 2020 sebanyak dari pukul 13.30 wib hingga 16.00 WIB.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Kota Bogor Diguyur Hujan Es Sebesar Kepala Jari

"Pada awal bulan November 2020 di wilayah Jawa Barat masih mengalami periode peralihan musim (pancaroba) dari kemarau ke penghujan,"

"Dimana perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, bahkan fenomena hujan es," pungkasnya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler