Hadiri Doa Bersama KTT Nusa Organik Leuweung Kota, Dedie Rachim Janji Kurangi Sampah dari Hulu

18 Agustus 2023, 16:14 WIB
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim saat menghadiri doa bersama KTT Nusa Organik Leuweung kota, pada malam HUT Kemerdekaan RI ke-78, Rabu 16 Agustus 2023. /Foto/Dok. Prokompim Kota Bogor
ISU BOGOR - Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim menyatakan Pemkot Bogor bakal terus mengupayakan pengurangan sampah dari hulu. Hal itu disampaikan saat menghadiri doa bersama KTT Nusa Organik Leuweung kota, pada malam HUT Kemerdekaan RI ke-78, Rabu 16 Agustus 2023.

Di tahun 2017 hingga 2018, Dedie Rachim bersama Ketua KTT Nusa Organik, Heri Heryanto membuat gerakan menanam pohon di leuweung kota.

"Alhamdulillah upaya pelestarian lingkungan terus bergelora dan direspon oleh banyak pihak. Karena pelestarian lingkungan ini harus dilakukan bersama-sama," ujar Dedie Rachim yang juga Calon Wali Kota Bogor 2024 itu.

Saat ini, menurut Dedie, dari total 800 ton sampah yang setiap hari diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor berkurang menjadi 600 ton.

Baca Juga: Berantas Narkoba, Polres Bogor Ringkus 21 Tersangka Pengedar Obat Sediaan Farmasi dan Sabu

Karena lanjutnya, lahan seluas 38 hektar milik Kota Bogor di TPAS Galuga tidak akan sanggup terus menampung sampah hingga menggunung.

"Karena itu upaya yang dilakukan Pemkot juga perlu dibantu oleh seluruh pihak. Termasuk dari upaya KTT Organik ini yang terus melakukan upaya pelestarian alam dan juga mengajak seluruh komunitas kelompok dan anak-anak muda," ujarnya.

Doa bersama jelang hari kemerdekaan dengan tema menuju merdeka dari sampah ini memiliki pesan untuk mengisi kemerdekaan dengan juga menjaga lingkungan.

Pada tahun 2016 hingga tahun 2017, Dedie Rachim mengatakan jauh sebelum kontestasi pemilihan kepala daerah terus aktif menjaga lingkungan.

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan Diusulkan Definitif

Hal itu diwujudkan dengan gerakan recycle center pandai yang tujuan memilih dan mengolah sampah yang saat ini dikembangkan menjadi pusat pembibitan.

Ia juga menyebutkan permasalahan sampah tidak hanya berdampak pada gunungan sampah, tapi juga terhadap kelestarian lingkungan termasuk berkurangnya sumber air bersih.

"Karena 90 persen sumber air baku PDAM kota ini dari Cisadane, jika debit air tinggi di tempat pengolahan air itu penuh sampah. Karena perilaku buruk masyarakat yang membuang sampah ke sungai," katanya.

Untuk itu Dedie berpesan kepada masyarakat jangan menzalimi antar sesama dengan membuang sampah sembarangan, membuang sampah ke sungai, selokan, saluran drainase dan sebagainya.

Baca Juga: Info Ganjil Genap Jalur Puncak Hari Ini Jumat 18 Agustus 2023, Cek Jadwal dan Titik Penyekatannya

Ketua KTT Organik Nusa, Heri Heryanto mengatakan, kegiatan ini diawali dari Bimtek pertanian yang dilanjutkan dengan kegiatan tasyakur atau doa bersama.

"Temanya menuju merdeka dari sampah, karena kita akan memperbaiki lingkungan dengan menanam pohon vetiver, bersih-bersih sungai. Karena kalau sumber air kotor dan kalau pohon habis kita tidak bisa menanam lagi, siapa yang punya pabrik oksigen gratis buat manusia," kata Heri.

"Kenapa kita harus melakukan pemilahan sampah, karena kita tidak mau sampah menjadi sumber masalah kedepannya. Pak wakil bilang di Galuga ini cuma 38 hektar satu hari 600 ton dikali satu tahun akan jadi gunungan, apakah kita ingin memberikan warisan gunung sampah," tambahnya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler