RSUD Kota Bogor Segera Berganti Nama, Bima Arya: Untuk Identitas Sangat Perlu

8 Agustus 2020, 17:43 WIB
RSUD Kota Bogor menjadi Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Kota Bogor.*/Amir Faisol/PR /

ISU BOGOR - Pemkot Bogor segera mengganti nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor. Penggantian nama tersebut saat ini dalam proses permohonan masukan dari berbagai pihak. Sehingga dalam waktu dekat dipastikan namanya bukan lagi RSUD Kota Bogor.

Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) ke-6 RSUD Kota Bogor di Jalan dr Semeru, Bogor Barat, Kota Bogor. “RSUD ini harus punya nama. Masa RSUD Kota Bogor terus. Untuk identitas sangat perlu. Silahkan diusulkan nanti teman-teman dewan bisa mengusulkan, RSUD bisa mengusulkan, dan lain sebagainya," kata Bima.

Terkait dengan itu, kata dia, usulkan nama yang meyakinkan, punya kredibilitas terutama dibidang kesehatan. "Saya inginnya nama dari tokoh Bogor yang lekat dengan perjuangan dibidang kesehatan," ujarnya.

Baca Juga: Bogor Gandeng KPK Terkait Integrasi Data Pajak, Bima Arya: Transparansi untuk Efisiensi

Dalam kesempatan itu, dalam kesempatan itu, Bima Arya mengatakan, sebagai ‘alumni Covid-19’ dirinya tidak menyesal telah memutuskan untuk dirawat di RSUD Kota Bogor saat hasil tes menyatakan sang wali kota terkonfirmasi positif.

"Saya tidak pernah menyesal dan merasa keputusan itu tepat untuk dirawat di
RSUD. Padahal waktu itu ada orang juga yang mengingatkan dan bilang ‘Pak wali,
sebaiknya dirawat di Jakarta saja lebih siap, lebih pengalaman. RSUD kan belum
pengalaman, jangan ambil risiko.’ Yakinilah tidak ada yang kebetulan, semua itu
ada hikmahnya. Bayangkan, RSUD ini saya yang meresmikan gedungnya, saya pula
jadi pasien Covid pertamanya disitu. Tapi lagi-lagi saya percaya bahwa semuanya
itu sudah jalan-Nya,” ungkap Bima.

Namun, lanjut Bima, ujian belum selesai. Ia meminta RSUD Kota Bogor membuktikan
bahwa telah memiliki sistem yang siap. “Saya senang dan bangga. Diulang tahun
ke-6 ini, Pemkot Bogor mengumumkan kepada publik bahwa laboratorium PCR segera
beroperasi di RSUD ini untuk memenuhi target kita 11 ribu swab sesuai standar
WHO, yakni 1 persen dari jumlah penduduk. Sekarang sudah 8.400 swab, mungkin
sekitar satu bulan lagi bisa 11 ribu ya,” jelasnya.

Baca Juga: Waspada, Sehari Ada 12 Kasus Positif Baru Covid-19 di Kota Bogor

Bima menambahkan, Laboratorium PCR sangat dibutuhkan untuk meningkatkan
kapasitas uji diagnostik spesimen Covid-19. “Apalagi kita membaca bahwa kalaupun
selesai covid ini tidak akan selesai dalam waktu yang cepat, masih lama.
Kalaupun Covid nanti sudah selesai, alat ini tetap akan dibutuhkan untuk case
lainnya,” ujarnya.

“Semoga RSUD bisa semakin mengakselerasi mitigasi infeksinya. Ketika satu orang
ketahuan positif, ini kan ada Detektif Covid langsung bergerak, ada tracing
kontaknya melalui unit lacak dan unit pantau. 2 x 24 jam muncul nama-nama ODP
lalu kita tes swab dan hasilnya bisa kita ketahui segera karena ada Lab PCR di
RSUD. Jadi, membuat sistem ini lebih terakselerasi, memaksa sistem bekerja.
Insya Allah segera prosesnya kita percepat. Mudah-mudahan Minggu depan bisa
dioperasionalkan Lab PCR ini,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Direktur Utama RSUD Kota Bogor dr Ilham Chaidir
mengungkapkan, saat ini proses pengoperasian laboratorium PCR di RSUD masih
menunggu izin dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Kementerian
Kesehatan.

Baca Juga: Mengenaskan, Ikan Rakasasa Air Tawar Ini Mati dengan Perut Penuh Sampah Plastik

“Laboratorium PCR kita masih menunggu keluar izin. Sudah diajukan surat ke
Dinkes Provinsi dengan bantuan dari Dinkes Kota Bogor. Nanti akan ada visitasi
dari provinsi untuk diajukan ke Kemenkes, kemudian nanti keluar izin. Mudah-
mudahan bisa cepat karena sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan
diagnostik kami,” terang Ilham.

Ia menambahkan, jika sudah beroperasi kapasitas uji diagnostik maksimal bisa
mencapai 200 spesimen per hari. “Jadi, hasil swabnya bisa keluar satu hari.
Kapasitasnya nanti sekitar 96 spesimen untuk sekali running. Maksimal bisa 2-3
kali running, Mudah-mudahan kemampuan diagnostik kita menjadi meningkat sehingga
lebih mempermudah tracing dalam mitigasi serta fungsi RSUD lebih kompleks,”
katanya.

Saat ini, RSUD Kota Bogor sudah menyiapkan 112 tempat tidur khusus untuk pasien
Covid yang dirawat. “Delapan tempat tidur diantaranya sudah memiliki ventilator
dan tekanan negatif. Tempat tidur yang terisi ada 64 dari 112 kapasitas,”
terangnya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler