Moeldoko Akan Direstui Jokowi, Penggagas KLB Partai Demokrat: Sang Jenderal Juga Punya Hak Jadi Calon Presiden

15 Maret 2021, 13:52 WIB
Max Sopacua berbicara kepada wartawan sebelum dimulainya KLB Partai Demokrat yang digelar di The Hill Hotel dan Resort Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). ANTARA/Juraidi/aa. /

ISU BOGOR - Mantan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua yang dipecat Agus Harimurti Yudhoyono karena menggagas Kongres Luar Biasa (KLB) menegaskan siapapun punya hak untuk jadi Presiden, termasuk Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

"Pemimpin punya hak untuk jadi calon presiden. Semua orang punya hak itu. Moeldoko sang Jenderal juga punya hak untuk calon presiden," kata Max Sopacua dalam perbincangan di kanal YouTube Bang HS TV yang dikutip pada Senin 15 Februari 2021.

Menurut calon Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang ini, dipilihnya Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat akan direstui Presiden Jokowi.

Baca Juga: Ayah Dipecat karena Ikut Gagas KLB Partai Demokrat, Anak Solid Dukung AHY

Baca Juga: Moeldoko Sampaikan Ucapan Hari Raya Nyepi 2021, Warganet: Isra Mi'raj Ga Ngucapin?

"Kalau menurut saya, soal restui dan lain-lain, ya saya pikir Jokowi juga akan restui. Kenapa restui, karena Jokowi 2024 sudah nggak lagi," katanya.

Selain itu, Jokowi juga kata Max, ingin ada orang-orang yang duduk sebagai pemimpin bangsa ini yang meneruskan atau melanjutkan legacy yang telah dibuatnya selama ini.

"Tapi persoalannya sekarang yang bikin ramai ini, dan yang diangkat-angkat Andi Malarangeng terus adalah mengirimkan surat kepada Jokowi. Saya bilang ada urusan apa Jokowi dengan Demokrat, ada hubungan apa, Demokrat diluar koalisi kok," katanya.

Baca Juga: Moeldoko 'Pencitraan' Belanja Sayuran Bercelana Pendek, Iwan Fals: Penampilan Seperti Ini Orang Mana Nyangka

Baca Juga: Iti Octavia Jayabaya Siap Santet Moeldoko, Ferdinand: Ngeri Kali Mainannya

Untuk apa Jokowi mengotak-atik demokrat itu, kata Max, sudah cukup dia punya kekuatan di DPR, supporting powernya sudah cukup.

"Tidak ada urusannya Jokowi, kalau kemudian ini disebut-sebut sebagai Playing Victim, mungkin ya silahkan. Mengangkat ini menjadi simpati daripada masyarakat," ungkapnya.

Yang jelas lanjut dia boleh dicamkan, kata Max Sopacua, sikap AHY ini adalah ketakutan di tahun 2024.

"AHY juga mengungkin ngeri kalau misalnya dia tidak dapat lahan sampai tahun 2024. Ini persoalannya sehingga diangkatlah dan dibuatlah ini sistem order baru yang disebut oleh Andi Malarangeng," katanya.

Menurutnya hal ini sesuatu yang tidak wajar hingga dibuka kepada masyarakat. Persoalan Partai Demokrat ini bukan lagi diselesaikan secara internal tapi sudah mendunia.

"Kita berdua itu (bersama Marzuki Alie) sebagai motor penantang dari dulu, setiap kongres motor penantangnya itu saya sama Marzuki Alie. Jika Marzuki Alie maju saya ketua Tim Suksesnya," katanya.

Kondisi seperti itu sudah berlanjut sejak dulu. Padahal Max bersama Marzuki Alie itu sudah lama tidak bertemu.

"Kalau misalnya pak Moeldoko mau, itu tidak akan jadi masalah. Saya setuju saja pak Moeldoko jadi Ketua Umum kalau bisa membuat partai ini lebih baik," katanya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler