ISU BOGOR - Pemkot Bogor telah mengusulkan dana pinjaman Rp194 miliar ke pemerintah pusat melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada 2021 mendatang.
Pasalnya, dana tersebut untuk membangun ulang dua jembatan yang ada di sekitar Istana Bogor, tepatnya di Jalan Oto Iskandar Dinata (Otista) dan Jalak Harupat atau Sempur.
Kedua jembatan tersebut, selain sudah cukup tua, juga dikarenakan menjadi sumber kemacetan di lingkar Istana dan Kebun Raya Bogor.
Besarnya dana yang dibutuhkan itu, dikarenakan metode pembangunannya menggunakan rancang bangun atau design and build.
Baca Juga: Kota Bogor Catat 147 Kasus Positif Corona dalam Dua Hari
"Metode ini, penyedia jasa memiliki satu kesatuan dalam pelaksanaan konstruksinya," kata Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Sony Rijadi, Senin 28 Desember 2020.
“Satu penyedia jasa nanti meliputi pekerjaan desain, membangun, pengawasan dan pengendalian. Itu jadi satu.
Memang metode ini ada syaratnya, yakni harus mempunyai data teknis. Nah, kita sudah punya desain awal untuk dua proyek itu,” katanya.
Baca Juga: Ini Kronologi Seorang Pria di Bogor Bunuh Diri yang Diduga Gara-gara Depresi
Ia menambahkan, dipilihnya metode rancang bangun ini karena pekerjaan dua jembatan ini merupakan satu kesatuan dari sisi aliran Sungai Ciliwung dan arus lalu lintas sama, yakni sama-sama berada di jalur seputaran KRB.
Pihaknya mengakui Kota Bogor sebelumnya tak pernah menggunakan metode ini dalam mengerjakan sebuah proyek infrastruktur.
"Sebab, selama ini pekerjaan di Kota Bogor nilainya di bawah Rp100 miliar. Jika terlaksana, ini jadi metode baru pertama kali di Kota Bogor,” tuturnya.
Kepala Bidang Tata Ruang, Tata Bangunan, Pengawasan Pengendalian dan Perencanaan pada Dinaa PUPR Kota Bogor Sultodi Mahbub merinci estimasi pembangunan ulang dua jembatan baru yang menelan Rp194 miliar.
Baca Juga: Polisi Masih Selidiki Motif Wartawan Bogor Depresi Hingga Nekad Bunuh Diri
Ia menyebutkan untuk pembagunan jembatan di Jalan Otista senilai Rp120 miliar, sedangkan jembatan Sempur Rp74 miliar, sehingga jika ditotal nilainya mencapai Rp194 miliar.
“Konsep pembangunan jembatan saat ini penggantian dari rencana awalnya hanya pelebaran dan perbaikan serta tidak menyatu dengan jembatan lama.
Karena jembatan lama sudah berusia cukup lama, jadi dibangun jembatan baru. Ini juga untuk mendukung rencana ke depan transportasi trem,” ujarnya.
Tidak hanya membangun jembatan, sambung dia, konsep pembangunan sekaligus menata kawasan jembatan yang terintegrasi dengan pedestrian Kebun Raya Bogor. Penataan penguatan pada sayap-sayap jembatan untuk pejalan kaki.
Baca Juga: Cuaca Bogor Hari Ini, Pagi Mendung Lalu Siang Hujan
Ia menambahkan, pembangunan kedua jembatan tersebut akan dilakukan berbarengan di tahun yang sama. Dalam pelaksanaan nanti, ia juga memastikan arus lalu lintas kendaraan tidak ditutup total. Artinya, kendaraan masih bisa melintas di jalan Otista maupun Jalan Jalak Harupat.
“Teknisnya ada rekayasa lalu lintas. Itu juga tidak sekaligus dibongkar semua. Kanan kiri dulu dibangun, (bagian) tengahnya tetap masih bisa berfungsi."
"Setelah itu selesai baru ke tengah. Jadi secara lalu lintas tidak ditutup total. Ini berlaku sama, untuk (Jembatan) Otista dan Sempur,” pungkasnya.***