Beredar Video Detik-detik Ledakan Dahsyat Mirip 'Hiroshima' di Beirut, 78 Orang Tewas dan 4000 Luka

- 5 Agustus 2020, 07:54 WIB
Tangkapan layar ledakan dahsyat di Beirut, Ibukota Negara Lebanon, Selasa 4 Agustus 2020
Tangkapan layar ledakan dahsyat di Beirut, Ibukota Negara Lebanon, Selasa 4 Agustus 2020 /Iyud Walhadi// Twitter

ISU BOGOR - Peristiwa ledakan dahsyat yang kabarnya mirip kejadian 'bom hiroshima' terjadi di Ibu Kota Lebanon, Beirut pada Selasa, 4 Agustus 2020. Ledakan itu terjadi di daerah pelabuhan Lebanon, di mana terletak sejumlah gudang-gudang yang menampung bahan peledak semisal amonium nitrat.

Dikutip IsuBogor.com dari TheGuardian dilaporkan 78 orang tewas dan 4000 orang lebih mengalami luka atas peristiwa ledakan dahsyat itu. Detik-detik ledakan terjadi pun sempat diabadikan dalam sebuah video yang kini telah beredar luas di media sosial. Video yang direkam oleh warga setempat menunjukkan gumpalan asap membumbung menunjukan cendawan atau jamur dari bawah ke atas.

Sejumlah korban luka akibat ledakan hebat di Beirut, Lebanon juga beredar di meda sosial
Sejumlah korban luka akibat ledakan hebat di Beirut, Lebanon juga beredar di meda sosial

Pasalnya, dua kali ledakan itu mengirimkan gelombang ledakan besar ke seluruh kota yang menghancurkan jendela, merobohkan pintu dan mengguncang seluruh bangunan disekitar.

Baca Juga: Tragis! Demi Anak Bisa Belajar Online, Seorang Ayah di Garut Nekad Gasak Handphone

Dilansir The Guardian, Perdana Menteri Libanon, Hassan Diab, mengatakan ledakan utama di pelabuhan Beirut diduga akibat sekitar 2.750 ton amonium nitrat yang telah dinyalakan. Dia mengatakan bahan kimia itu telah dibiarkan tanpa jaminan keamanan dan keselamatan selama enam tahun di sebuah gudang. "Kami berjanji menghukum mereka yang bertanggung jawab," katanya.

Ratusan rumah dibiarkan tak berpenghuni akibat ledakan yang juga menghancurkan gumpalan biji-bijian besar, pukulan telak bagi negara tempat roti sudah langka dan yang bergantung pada impor melalui laut. Sementara itu, sejumlah saksi yang sempat merekam detik-detik ledakan kedua menjelaskan api cukup besar terlihat menyala sehingga asap besar di sekitarnya tercipta.

"Saya melihat bola api dan asap mengepul di Beirut. Orang-orang berteriak, berlari dan berdarah. Balkon 'terlempar' dari bangunan, kaca di gedung-gedung tinggi hancur dan jatuh ke jalan," ujar saksi dikutip dari Pikiran-Rakyat.com.

Baca Juga: Jubir Covid-19: Jangan Tanya Kapan Pandemi Berakhir, Kami Yakin Indonesia Bisa

Saksi lain menambahkan, semua jendela di pusat kota telah hancur dan banyak orang terluka di jalanan. "Ini kekacauan total," tambahnya. Gubernur Pelabuhan Beirut membuka suara bahwa tim pemadam kebakaran di lokasi itu seolah menghilang setelah ledakan. Tak sedikit orang kemudian berasumsi mengenai penyebab ledakan tersebut.

Namun juru bicara Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Farhan Haq mengatakan, penyebab ledakan belum diketahui secara jelas. "Kami tidak memiliki informasi tentang apa yang telah terjadi secara tepat, apa yang menyebabkan ini, apakah ini tindakan tidak disengaja atau buatan manusia," ujarnya.

Anggota Pentagon Amerika Serikat (AS) pun menyatakan keprihatinannya untuk masyarakat Lebanon yang tengah terluka. "Kami sadar dengan ledakan itu dan prihatin dengan kemungkinan hilangnya nyawa karena ledakan sebesar itu," ujarnya.

Baca Juga: Sempat Ingin Cabut Selang Ventilator saat Dirawat di RS, Kondisi Polo Srimulat Cukup Mengejutkan

Ledakan juga dirasakan oleh warga yang tinggal di sebuah pulau di bagian barat Lebanon, Siprus. Pemerintah AS kemudian segera mengambil tindakan melalui arahan Donald Trump agar melacak ledakan mematikan di Beirut. Hal itu ditegaskan pula oleh juru bicara Gedung Putih, Kayleigh McEnany yang mengatakan kepada sebuah konferensi pers pada Selasa, 4 Agustus 2020.

Menurut laporan televisi lokal, ledakan di salah satu pelabuhan utama Beirut membuat kerusakan parah pada beberapa rumah, termasuk rumah mantan Perdana Menteri Lebanon, Saad Hariri.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: The Guardian Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah