ISU BOGOR - Presiden Palestina Mahmoud Abbas memuji langkah Mesir, Qatar dan Yordania, Uni Eropa, AS dan PBB untuk mencapai gencatan senjata.
Mahmoud Abbas juga menyerukan langkah-langkah praktis untuk mengakhiri pendudukan Israel di Palestina di wilayah Palestina.
Mahmoud Abbas juga memuji rakyat Palestina atas pengorbanan mereka di Gaza, menentang pengusiran paksa di Sheikh Jarrah antara lain tindakan Israel di Yerusalem, serta protes damai mereka di Tepi Barat.
Menurutnya rakyat Palestina tetap teguh dalam menghadapi semua tindakan pendudukan Israel selama Mesir, Arab dan AS melakukan upaya untuk memastikan gencatan senjata tercapai.
Pihaknya mengklaim apa yang diupayakan sejak awal serangan Israel di Gaza dan Tepi Barat, dengan cara menghubungi sejumlah negara termasuk kontak dengan Presiden AS Joe Biden membuahkan hasil.
"Dan untuk segera mengakhiri serangan, termasuk pengusiran paksa di Yerusalem, yang memicu eskalasi," katanya.
Pihaknya juga menekankan bahwa "sudah waktunya bagi pemerintah AS dan komunitas internasional untuk mengambil langkah-langkah praktis dan serius untuk menghentikan kejahatan Israel yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina yang menimbulkan eskalasi yang parah ini," tegasnya.
Sebab, selama 11 hari eskalasi Israel di Palestina mengakibatkan terbunuhnya sedikitnya 243 orang meninggal termasuk 66 anak-anak, dan melukai 1.910 lainnya, termasuk 90 luka parah.
"Dan 560 anak-anak mengalami luka hingga menyebabkan lebih dari 75.000 orang mengungsi dan menyebabkan kerusakan besar pada properti, termasuk sekitar 20 fasilitas kesehatan dan 230 bangunan," ungkapnya.
Mahmoud Abbas juga mendesak pemerintah AS sebagai aktor internasional untuk serius menghentikan kekerasan massa pemukim Israel yang tak terkendali terhadap Palestina dan perambahan di situs-situs suci, khususnya di Yerusalem.
Ini mengulangi seruan Presiden Mahmoud Abbas yang berupaya menemukan cakrawala politik untuk mengakhiri pendudukan Israel di wilayah Negara Palestina.
"Peristiwa terkini telah membuktikan sekali lagi bahwa pertanyaan Palestina adalah kunci perdamaian dan keamanan, dan bahwa satu-satunya jalan yang jelas untuk ini adalah Yerusalem, yang terletak di pusat konflik dan merupakan jalan menuju perdamaian dan perang," pungkasnya.***