Studi Besar dan Terbaru: Jawab Pertanyaan Apakah Orang yang Sudah Divaksin Masih Dapat Menyebarkan COVID-19?

- 13 April 2021, 21:18 WIB
Ilustrasi Vaksin COVID-19
Ilustrasi Vaksin COVID-19 /Pixabay/

Poin data ini akan membantu menentukan apakah viral load - jumlah virus dalam sistem seseorang - terkait dengan risiko penularan.

Mereka juga akan menunjukkan apakah vaksin Moderna memberikan tingkat perlindungan yang berbeda terhadap jenis virus yang berbeda dan apakah orang yang divaksinasi lebih mungkin menyebarkan jenis tertentu ke orang lain.

Aplikasi telepon akan mengingatkan peserta untuk mengusap hidung mereka setiap hari. Mereka juga akan mengisi kuesioner harian tentang gejala mereka, memberikan sampel darah di beberapa titik dalam penelitian dan menjalani pemeriksaan COVID-19 rutin melalui sistem pengujian universitas mereka.

Peserta studi utama juga akan mengidentifikasi sekelompok kontak dekat mereka, yang berarti orang-orang yang berisiko tertular COVID-19 jika mahasiswa dinyatakan positif terkena virus.

Secara total, penyelenggara uji coba berharap bisa mengumpulkan data dari 25.500 kontak dekat. (Baik peserta utama dan kontak dekat mereka akan diberi kompensasi atas partisipasi mereka dalam uji coba.)

Teman sekamar dan rekan kerja dari peserta utama akan dianggap sebagai "calon kontak dekat (PCC)", dan jika peserta dites positif terkena virus, mereka juga akan mengidentifikasi "kontak dekat yang dipastikan kasusnya (CACC)," atau orang tambahan mereka mungkin telah terpapar virus dalam beberapa hari terakhir.

Setelah peserta dikonfirmasi terinfeksi infeksi, kontak dekat yang berpartisipasi dalam penelitian akan menjawab kuesioner gejala mingguan, melakukan tes usap harian selama dua minggu setelah tes positif dan berpotensi memberikan dua sampel darah.

Peserta PPC akan menjalani skrining COVID-19 rutin di universitas mereka selama uji coba, sementara CACC akan melakukannya hanya satu bulan setelah potensi paparan mereka.

Hasil dari studi diharapkan "akhir tahun ini", menurut situs web studi tersebut.***

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Washington Post Live Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah