Jokowi Minta Masyarakat Indonesia Mau Divaksin Corona

- 18 Desember 2020, 15:09 WIB
Presiden Jokowi mengatakan Indonesia dapat komitmen pengadaan 290 juta vaksin hingga 2021.
Presiden Jokowi mengatakan Indonesia dapat komitmen pengadaan 290 juta vaksin hingga 2021. /(ANTARA/HO-Biro Pers Setpres)/

Menurut Presiden, minimal 70 persen penduduk Indonesia dari total sekitar 260 juta penduduk harus divaksin COVID-19.

"Bapak ibu bisa bayangin, yang akan divaksin itu minimal 70 persen dari penduduk Indonesia varus divaksin. Sudah kita hitung kemarin, 182 juta orang harus divaksin satu-satu, vaksin semua kaya anak kecil pas vaksinasi, kaya digigit semut lah tik, begitu saja sudah," tambah Presiden.

Dengan 182 juta orang yang harus divaksin, maka menurut Presiden Jokowi, memerlukan waktu yang lama.

"Sehingga sekali lagi begitu besok divaksin, keadaan belum bisa langsung normal karena baru berapa yang baru divaksin butuh waktu untuk vaksin satu-satu," ungkap Presiden.

Baca Juga: Hore, Presiden Jokowi Gratiskan Vaksin COVID-19

Angka 182 juta penduduk yang divaksin tersebut adalah untuk menciptakan kekebalan komunal.

"Kenapa minimal harus 70 persen? Supaya terdapat yang namanya kekebalan komunal, 'herd immunity' kalau di sini bapak ibu ada di satu RT dan 70 persen sudah divaksin maka sudah aman karena yang 30 persen karena sudah dipagari oleh yang divaksin, itu namanya 'herd immunity'," tambah Presiden.

Presiden pun mengulang kembali pertanyaan awalnya, apakah para pelaku usaha mikro dan kecil mau untuk divaksin, maka para peserta pun mengangkat tangannya meski hanya di depan dada.

"Vaksin juga sudah diikuti oleh MUI, sudah diikuti Kementerian Agama sampai di pabriknya diikuti. Nanti dari MUI juga akan mengeluarkan mengenai kehalalan vaksin. Sekali lagi siapa di sini yang ingin divaksin tunjuk jari? Ada yang tidak tunjuk gak mau? mau semua," kata Presiden.

Presiden Jokowi pada 16 Desember 2020 lalu menyatakan pemerintah menggratiskan vaksin untuk seluruh masyarakat Indonesia sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mendapat vaksin.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah