Pendapat itu tidak salah, sama seperti zaman penjajahan, zaman orde lama dan orde baru, memang hanya orang yang berjuang kritis, yang disasar oleh pemerintahan kolonial, orde lama dan orde baru," katanya.
Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Tak Bisa Pulang, Refly Harun: Pasti Ada Pihak yang Komunikasi dengan Arab Saudi
Baca Juga: Di Episode Perpisahan ILC Tv One, Fahri Hamzah Siap Ditembak dan Mohon Kerendahan Hati Jokowi
Baca Juga: Karni Ilyas Ungkap Alasan Cuti Panjang di Episode Perpisahan ILC Tv One Malam Ini
Namun, menurutnya, orang-orang biasa memang tidak terdampak, tetapi lihat apa dampak dari kalau negara berubah menjadi otoriter.
"Kalau dampak kolonialisme sudah jelas, penderitaan bagi rakyat yang untung ada, yaitu kolaborator-kolaborator kolonialisme," katanya.
Ia mengingatkan, Presiden Jokowi adalah sosok sipil yang pertama dipilih secara demokratis di negara ini sejak pemilu langsung.
"Dia sipil pertama yang dipilih secara demokratis, memang baru dua yang dipilih secara demokratis, pemilu langsung, SBY dari tni dan Jokowi dari sipil,"
"Mudah-mudahan Jokowi tidak mewariskan legacy yang dikenang sebagai sipil yang justru, mematikan demokrasi," ungkapnya.
Sebelumnya, Pimpinan Redaksi Karni Ilyas yang juga pembawa acara ILC Tv One mengumumkan dan membantah cuti panjangnya karena ada intervensi dari pemerintah.