Berikut Tiga Alasan Doa dari Orang Lain Justru Malah Lebih Mudah Dikabulkan Allah SWT

- 3 September 2020, 21:58 WIB
ILUSTRASI sedang berdoa, meminta pada Allah SWT.*
ILUSTRASI sedang berdoa, meminta pada Allah SWT.* /ZONAPRIANGAN.COM/WALLPAPERACCESS

ISU BOGOR - Ternyata ada jenis doa yang bisa langsung sampai dan mudah dikabulkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT). Doa itu adalah doa seseorang untuk orang lain yang dilakukan secara rahasia.

Umumnya, doa seorang hamba tidak selalu sampai kepada Allah SWT karena terkadang ada hal-hal yang menghalanginya. Jika sebuah doa terhalang oleh sesuatu hal, maka pengabulannya oleh Allah menjadi kecil kemungkinannya.

Sehingga seperti dikutip IsuBogor.com dari NU Online sebagaimana ditulis oleh Muhammad Ishom, dosen Fakultas Agama Islam Univeristas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta, hal-hal yang menjadi penghalang itu, harus diselesaikan terlebih dahulu.

Baca Juga: Bacaan Doa dan Amalan yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW saat Malam dan Hari Jumat, Jarang Diketahui

Namun demikian ada jenis doa yang langsung sampai kepada Allah SWT sehingga mudah dikabulkan. Doa itu adalah doa yang dipanjatkan untuk orang lain secara diam-diam tanpa diketahui dan dihadiri yang bersangkutan.

Maksudnya doa itu dipanjatkan secara rahasia. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad dalam sebuah kitabnya berjudul Risâlatul Mu‘âwanah wal Mudhâharah wal Muwâzarah (Dar Al-Hawi, 1994, hal. 153) sebagai berikut:

فإن دعاء المسلم لأخيه بظهر الغيب مستجاب

Artinya: “Sesungguhnya doa seorang Muslim untuk saudaranya sesama Muslim di luar kehadirannya mudah dikabulkan.”

Baca Juga: Berikut Bacaan Doa, Tata Cara dan Latar Belakang Tahun Baru Islam

Jadi ketika pihak yang mendoakan merahasiakan doanya supaya tidak diketahui oleh pihak yang didoakan bahwa ia telah berdoa untuknya dengan doa-doa yang baik, maka doa seperti itu akan langsung sampai kepada Allah sehingga mudah dikabulkan.

Baca Juga: Berikut Bacaan Doa, Tata Cara dan Latar Belakang Tahun Baru Islam

Berikut tiga alasan mengapa doa dipanjatkan seseorang untuk orang lain tanpa kehadiran yang didoakan itu mudah dikabulkan oleh Allah SWT:

PERTAMA, karena doa seperti itu diamini oleh malaikat.

Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai berikut:

إذا دعا المسلم لأخيه بظهر الغيب قال الملك آمين ولك بمثله

Artinya: “ Apabila seorang Muslim mendoakan bagi saudaranya sesama Muslim di luar kehadirannya, malaikat akan menimpali dengan ucapan “Amin” dan semoga Anda memperoleh semacam itu” (HR Muslim).

Imam Nawawi menjelaskan yang dimaksud dengan بظهر الغيب “di luar kehadiran” adalah sebagai berikut: فمعناه في غيبة المدعوله وفي سره

Artinya: “Yang dimaksud adalah orang yang didoakan tidak ada di tempat dan tidak sepengetahuannya.” (lihat dalam Shahih Muslim bi Syarh an-Nawawi [Muassasah Qurthubah: 1994], Cetakan II, juz 17, hal. 77).

Baca Juga: Umat Islam Bisa Dihapus Dosanya Selama Satu Tahun di Bulan Muharam, Ini Keutamaan Puasa dan Salatnya

Malaikat adalah makhluk Allah yang suci dari dosa karena tidak pernah berbuat maksiat kepada Allah.

Mudah tidaknya pengabulan doa memang ada hubungannya dengan kesucian diri seorang pendoa sebagaimana hal ini disinggung Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah haditsnya sebagai berikut:

ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ

Artinya: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdoa: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.”

Baca Juga: Bacaan Doa dan Keutamaan Sambut Tahun Baru Islam 2020, 1 Muharam 1442 Hijriah

Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan doanya?”(HR Muslim).

Malaikat sepanjang zaman tidak makan dan tidak minum, maka dzat mereka terbebas dari barang-barang haram sehingga doa yang dipanjatkannya atau diamininya mudah dikabulkan oleh Allah karena adanya kelebihan pada diri mereka dalam hal ini, yakni suci dari mengonsumsi barang-barang haram.

Mengamini doa sama dengan memanjatkan doa itu sendiri sebab kata آمين “amin” memiliki fungsi dan arti sebagai berikut: آمين :اِسْمُ فِعْلِ أمْرٍ مَبْنِيّ عَلَى الفَتْحِ بِمَعْنَى اِسْتَجِبْ، تَأْتِي فِي خَاتِمَةِ الدُّعَاءِ

Artinya, “Amin: Isim fi’il amar yang dibaca fathah secara tetap, mengandung makna: ‘Ya Allah kabulkanlah doa ini’. ‘Amin’ diucapkan atau ditulis sebagai penutup doa.” (lihat Kamus al-Ma'any).

KEDUA, karena doa seperti itu menunjukkan keikhlasan dan tiadanya riya’ dalam diri si pendoa.

Hal ini sebagaimana dijelaskan Syekh Al-Munawi dalam Faidhu al-Qadir Syarh al-Jami’ al-Shaghir, (Dar al-ma’rifah: Beirut, 1972), Cetakan II, Jilid 3, hal. 527 sebagai berikut: لان الدعاء السر اقرب الى الاخلاص وابعد من الرياء.

Artinya: “Karena sesungguhnya doa rahasia (doa yang tidak diketahui oleh orang yang didoakan) paling dekat kepada keikhlasan dan paling jauh dari sikap riya’.”

Memang orang-orang ikhlas tidak mau secara sengaja memperlihatkan amal-amalnya dengan pamrih tertentu, termasuk dalam mendoakan orang lain.

Baca Juga: Disindir Minta Doa ke Presiden Jokowi, Yusuf Mansur: Segitunya Ketika Kebencian Tak Berdasar

Mereka malah biasa menyembukannya agar tidak diketahui oleh orang-orang yang didoakannya agar mereka tidak memuji-memuji dan tidak merasa berutang budi.

Mereka khawatir hal-hal seperti itu justru akan meluluhlantakkan pahala amalnya dan menjebaknya dalam kubangan dosa akibat riya’.

KETIGA, karena doa seperti itu memiliki kekuatan 70 kali lipat dari pada doa yang diketahui oleh publik khususnya orang yang didoakan.

Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah yang diriwayatkan dari Anas radhhiallahu 'anhu sebagai berikut: دعوة السر تعدل سبعين دعوة في العلانية Artinya, “Satu Doa yang dirahasiakan sebanding dengan 70 doa yang terbuka (tidak dirahasiakan).”

Baca Juga: Khutbah Jumat Muharram: Baca Surat Al Iklhas 1000 Kali di Hari Asyura, Bebas Azab Allah Selamanya

Jadi, jika angka 70 di atas diibaratkan dengan jumlah orang yang berdoa, maka doa yang dipanjatkan tanpa kehadiran orang didoakan dan bahkan tanpa diberitahukan kepadanya.

Doa seperti itu akan sangat diperhatikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala karena diibaratkan jumlah orang yang memanjatkannya sebanyak 70 orang. Artinya tingkat perbandingan kekuatannya adalah 1:70.

Demikianlah tiga alasan mengapa doa baik yang dipanjatkan untuk orang lain tanpa kehadiran dan sepengetahuannya lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT.

Baca Juga: Ini Naskah Khutbah Idul Adha 1441 Hijriyah, Kurban dan Solidaritas Ditengah Pandemi

Oleh karena itu, ketika mendoakan seseorang agar ia memiliki keadaan yang lebih baik. Sesungguhnya tidak perlu memberitahukan hal itu kepada orang yang di doakan karena dikhawatirkan akan mengurangi keikhlasan, bahkan bisa menimbulkan riya’.

Selain itu, cara berdoa seperti ini akan menghindarkan dari mengklaim bahwa kesuksesan yang diperoleh seseorang, misalnya, adalah berkat doanya. Hingga dikhawatirkan klaim semacam ini menjadikan mengarah pada kesombongan. Wallahu A'lam Bishawab***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah