Berikut Tiga Alasan Doa dari Orang Lain Justru Malah Lebih Mudah Dikabulkan Allah SWT

- 3 September 2020, 21:58 WIB
ILUSTRASI sedang berdoa, meminta pada Allah SWT.*
ILUSTRASI sedang berdoa, meminta pada Allah SWT.* /ZONAPRIANGAN.COM/WALLPAPERACCESS

Mudah tidaknya pengabulan doa memang ada hubungannya dengan kesucian diri seorang pendoa sebagaimana hal ini disinggung Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah haditsnya sebagai berikut:

ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ

Artinya: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdoa: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.”

Baca Juga: Bacaan Doa dan Keutamaan Sambut Tahun Baru Islam 2020, 1 Muharam 1442 Hijriah

Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan mengabulkan doanya?”(HR Muslim).

Malaikat sepanjang zaman tidak makan dan tidak minum, maka dzat mereka terbebas dari barang-barang haram sehingga doa yang dipanjatkannya atau diamininya mudah dikabulkan oleh Allah karena adanya kelebihan pada diri mereka dalam hal ini, yakni suci dari mengonsumsi barang-barang haram.

Mengamini doa sama dengan memanjatkan doa itu sendiri sebab kata آمين “amin” memiliki fungsi dan arti sebagai berikut: آمين :اِسْمُ فِعْلِ أمْرٍ مَبْنِيّ عَلَى الفَتْحِ بِمَعْنَى اِسْتَجِبْ، تَأْتِي فِي خَاتِمَةِ الدُّعَاءِ

Artinya, “Amin: Isim fi’il amar yang dibaca fathah secara tetap, mengandung makna: ‘Ya Allah kabulkanlah doa ini’. ‘Amin’ diucapkan atau ditulis sebagai penutup doa.” (lihat Kamus al-Ma'any).

KEDUA, karena doa seperti itu menunjukkan keikhlasan dan tiadanya riya’ dalam diri si pendoa.

Hal ini sebagaimana dijelaskan Syekh Al-Munawi dalam Faidhu al-Qadir Syarh al-Jami’ al-Shaghir, (Dar al-ma’rifah: Beirut, 1972), Cetakan II, Jilid 3, hal. 527 sebagai berikut: لان الدعاء السر اقرب الى الاخلاص وابعد من الرياء.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah