Network
2. Setiap satu Angklung dapat menghasilkan satu nada atau akrod, sehingga diperkirakan lebih dari satu pemain untuk berkolaborasi menciptakan melodi.
3. Bambu yang dipakai untuk membuat Angklung merupakan Bambu hitam yang dipanen selama dua minggu dalam setahun.
4. Cara memainkan Angklung, dan pendidikan lainnya yang terkait dengan alat musik tersebut diwariskan dari lisan ke lisan setiap generasi.
5. Angklung dibuat oleh pengerajin ahli yang memangkas tabungnya dengan hati-hati agar menghasilkan nada tertentu.
6. Angklung tradisional menggunakan tangga nada pentatonik, namun pada tahun 1938, seorang musisi memperkenalkan Angklung bernada diatonis.
7. Angklung biasanya dimainkan ketika saat upacara tertentu, seperti penanaman padi, panen, sampai khitanan.
Semoga informasi ini dapat menambah wawasan Anda tentang Angklung, ya!***
