ISU BOGOR - Berikut ini kumpulan puisi Hari Ayah Father's Day yang singkat dan menyentuh hati. Bisa dijadikan sebagai referensi bagi anak SD, SMP, SMA.
Kumpulan puisi ini bertemakan sosok paling tangguh di dunia yaitu Ayah, yang telah tiada.
Seperti diketahui, setiap tahunnya pada tanggal 12 November, Hari Ayah Nasional diperingati oleh masyarakat Indonesia.
Baca Juga: 15 Kata-kata Ucapan Hari Ayah dari Anak Perempuan, Dalam Bahasa Inggris Lengkap dengan Artinya
Banyak cara bisa dilakukan untuk merayakan Hari Ayah, salah satunya dengan memberikan kartu ucapan berisi puisi atau surat.
Sayangnya, hal sederhana ini tidak dapat dilakukan oleh sebagian orang yang telah kehilangan sosok Ayahnya.
Simak berikut ini kumpulan puisi bertema Hari Ayah, tentang kepergian sosok paling kuat di dunia.
Baca Juga: Skuad Piala Dunia 2022: Timnas Jerman Kombinasikan Pemain Munchen dan Dortmund
Puisi-puisi ini dikumpulkan dari berbagai sumber dan mungkin bisa menjadi inspirasi bagi Anda di Hari Ayah nanti.
1. Puisi oleh: -nml-
Ayah, aku memang semakin dewasa
Namun kadang kali
Aku kesusahan menahan tangis
Ketika mengingat dirimu
Kadang kali dadaku terasa sesak
Setiap merindukanmu
Aku juga merasa berkeping
Ketika melihat anak perempuan lain
Masih bisa memeluk hangat Ayahnya
Aku masih cengeng kalau Ayah ingin tahu
Aku masih anak perempuan Ayah
Yang akan menangis kencang
Ketika merasa kesakitan
Baca Juga: Skuad Piala Dunia 2022: Inggris Tanpa Ben Chilwell dan Reece James karena Cedera
2. Puisi oleh: @ciezie_aden x @kata_asta
Masa terus berputar dan mengakar
Rasa ini mulai halai-balai
Pergi untuk mencari
Datang untuk menghilang
Kapan akan bersama?
Pertemuan hanya berdetik
Sedang rindu terus berintik-rintik
Engkau adalah cinta pertama
Meski hanya sesekali kujumpa
Kebaikanmu terasa
Meski kau tak lagi ada...
Dalam bayang memudar
Kumasih mengingatmu samar
Senyum tulusmu terpancar
Menguraikan segala sukar
Mereka bilang engkau sebaik malaikat
Mendahulukan bahagia sesiapa sebelum bahagiamu Merelakan kepingan keringatnya
Mengorbankan susahnya sendiri
Duhai Ayah...
Terkadang kurasa tak apa tak memilikimu utuh...
Meski dilain masa tangisku pecah merinduimu tanpa balas...
Saat dada sesak dengan kejam dunia
Dan tak ada yang bisa kuajak bertukar kata..
Kurasa hanya kau yang dapat memahami
Karena sepertinya kita sehati
Baca Juga: Viral! Video Pria Dipukul Tongkat Baseball di Surabaya, Ini Pemicunya
3. Ayah
Puisi oleh: regithaaksm 515
Aku; anak perempuan yang tengah merasa kehilangan sosok ayah selamanya
Tak sedikit rasa bahagia yang kudapatkan
Tak sedikit pula rasa sedih yang kudapatkan
Dan tak tau berapa banyak rasa sesal yang kurasakan
Saat semuanya kini telah hilang bersamaan
Penyesalan yang kurasakan kini
Menjadi rasa yang entah kapan terhenti
Kesedihan menahan rindu ini
Menjadi rasa yang takkan bisa terobati lagi
Terima kasih untuk 19 tahunku yang membahagiakan
Untuk lelahmu yang tak pernah kau tampakkan
Untuk hari-hari terakhirmu yang menyedihkan
Yang selama ini engkau pikul sendirian
Maaf jika aku tak sempat membahagiakanmu
Jika ucapanku pernah menyakitimu
Jika aku telat mengutarakan perasaanku
Bahwa aku sangat amat sayang padamu
"Ur always be my first love and my hero in my life, dad"
Baca Juga: Link Tes Kepribadian Introvert Ekstrovert, Anda Termasuk yang Mana?
4. Puisi oleh: @puisikalasendu
Aku berdiri dengan menggenggam sejuta kenangan silam
Berdiri dengan tegar tanpa kasihmu lagi
Aku masih disini
Bersama kenangan yang telah lalu
Bersama bayangmu yang kian memudar
Ayah...
Akankah aku kuat tanpamu?
Jujur, bukannya aku tidak ikhlas atas pergimu
Namun aku sedang merindukanmu
Mengingatmu dalam rintih dan doaku
Dalam sejuta harap bahwa ini adalah yang terbaik
5. Puisi oleh: @itsleondwiputra
Pada air mata yang jatuh kali ini
Kuselipkan do'a di dalam perpisahan panjang
Pada setiap kening yang jatuh pada sejadah
Aku berdoa dalam hening.
Rasanya terlalu sebentar
Waktu mengijinkan kita untuk berbagi kasih dan tawa
Bukan inginku, bukan inginmu
Sudah memang kehendak Tuhan menugaskan waktu
Kehilanganmu, yang tak pernah benar-benar kubayangkan sebelumnya
Kini benar nyata adanya
6. Ayahanda
Puisi oleh: @haziqkhair
Suaramu yang pertama
Nama Tuhan diperkenalkan
Mendewasa
Peluhmu dalam perutku
Dengan sedikit jelingan, batas dunia ditinggikan
Bila Tuhan memanggilmu
Suaraku dilayangkan
Seutus doa mengikutmu bertemu Tuhan
7. Puisi oleh: Pinterest
Hai...
Rasa takut akan kehilanganmu semakin membesar, Ayah...
Rasa takut akan sendirian menjalani dunia ini tanpamu sungguh sangat menyeramkan, Ayah...
Rasa takut kedua itu akan selalu menghantuiku ketika sudah tidak lagi memiliki lelaki terhebat dalam hidupku
Yaitu hanya kau Ayah...
Bagaimana aku bisa tersenyum, ketika kau tidak lagi menghadirkan senyumanmu?
Bagaimana aku bisa bertahan, sedangkan dirimu sudah memasrahkan semuanya kepada sang Pencipta?
Aku lelah, hanya bisa menangis dan menangis..
Maafkan putrimu yang lemah ini yah, aku menyayangimu apapun yang terjadi.
9. Puisi oleh: @pams130
Kenangan yang tersimpan
Terbuka dan terbayang nyata
Aku hanya bisa diam
Merasakan hal yang dulu tercipta
Sebuah tatapan yang sangat tajam
Selalu tertuju padaku
Seolah mengingatkan
Bahwa aku telah salah melangkah
Tapi itu kuartikan jauh berbeda
Kuanggap itu adalah kebencian
Tatapan garang seorang ayah
Yang senantiasa terukir
Dan sudah tak mungkin terulang lagi
Ayah...
Jika kau mengetahui
Engkaulah yang harusnya kecewa
Jika kau lelah melihatku dari surga
Menyerahlah, lupakan aku sebagai anakmu
Dosakan aku
9. Puisi oleh: @Liaekanjani_
Ayah...
Entah sekuat apa aku menangis kala itu
Sekencang apa aku berteriak memintamu kembali
Begitu sesaknya dada menerima kenyataan
Hancurnya hati kehilangan lelaki terhebat
Cinta pertamaku dalam hidup
Dan bahkan tak sadarkan diri berkali-kali
Karena tak sanggup atas kepergianmu untuk selamanya
10. Ayah
Puisi oleh: -nml-
Halo, Ayah
Apa kabar?
Sudah terhitung tahun Ayah pergi
Aku semakin dewasa dan menua
Maksudku bukan benar-benar tua, Ayah
Namun umurku saat ini tak bisa lagi dibilang pantas
Untuk merengek perihal kepergianmu
Aku sudah harus ikhlas dan percaya
Bahwa Ayah sudah bahagia di sana.
Oh ya, aku selalu titipkan rinduku lewat do'a
Semoga Ayah senang, ya!
Dan Ayah tidak usah khawatir tentang Ibu
Anak anakmu menjaga Ibu dengan baik
Beliau sudah bisa tertawa dengan lelucon sederhana Senyumnya pun selalu merekah setiap kami berkumpul
Sekedar mengajaknya bercengkrama
Itulah beberapa puisi bertema kehilangan Ayah yang menyentuh hati dan penuh makna. Semoga bisa menjadi inspirasi Anda untuk memperingati hari Ayah 12 November mendatang.***