24. Aku hanya begitu rindu, menjadi putri kecilnya. Begitu rindu pelukan dan nasehatnya. Ayah, aku merindukanmu.
25. Ayah adalah lelaki pertama yang menyayangiku. Yang merelakan hidupnya untukku. Terima kasih Ayah.
26. Ayah, semoga aku, anak perempuanmu, bisa dicintai seperti kau mencintai Ibuku.
27. Ayah, aku memang semakin dewasa. Tapi terkadang, aku kesusahan menahan tangis ketika mengingatmu.
28. Aku masih cengeng kalau Ayah mau tahu. Aku masih anak perempuan Ayah yang akan menangis kencang ketika kesakitan.
29. Ayah, aku ingin kamu percaya. Bahwa di dunia ini terdapat seseorang yang tidak ingin membuatmu kecewa, sedih, dan segala ketidaksesuaian yang menyakitkan.
30. Hai! Rasa takut kehilanganmu semakin membesar, Ayah. Rasa takut untuk menjalani kehidupan setelah kau pergi, sungguh sangat menyeramkan.***