Network
ISU BOGOR - Jelang Hari Raya Idul Adha 2022, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah di awal bulan Dzulhijjah.
Ada tiga puasa sunnah yang bisa dilaksanakan jelang Idul Adha, yakni puasa Dzulhijjah, Arafah, dan Tarwiyah.
Tiga puasa sunnah tersebut memiliki pahala dan keutamaan yang luar biasa, salah satunya dihapuskan dosa yang telah lalu.
Dalil puasa Dzulhijjah pun tertera dalam salah satu hadis riwayat Abu Daud yang berbunyi:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ.
Baca Juga: Puasa Idul Adha Berapa Hari? Berikut Niat dan Keutamaannya di Bulan Haji 1443 H
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, …” (HR. Abu Daud no. 2437. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini shahih).
Jadi, umat Islam dianjurkan untuk melakukan puasa sunnah pada tanggal 1-9 bulan Haji, terdiri dari puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah.
Lalu, ibadah sunnah yang dianjurkan tersebut dimulai pada tanggal berapa?
Baca Juga: Jokowi dan Para Pemimpin Dunia Kunjungi Ukraina Naik Kereta Api Luar Biasa, Ini Alasannya
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Dulhijjah jatuh pada tanggal 30 Juni 2022.
Sementara, Nahdlatul Ulama atau NU dan pemerintah belum menetapkan secara resmi kapan awal bulan Haji.
NU dan pemerintah akan melaksanakan sidang isbat pada 29 Juni 2022 untuk menentukan awal Dzulhijjah 1443 H.
Pemerintah memprediksi bahwa ada kemungkinan perayaan Idul Adha 2022 di Indonesia tidak akan serentak.***
