Kenali Dampak Berhutang dan Tips Menghindarinya

- 6 Juni 2021, 19:28 WIB
Ilustrasi hutang
Ilustrasi hutang /Pikiran rakyat/

ISU BOGOR - Berhutang saat ini sudah mendarah daging ke banyak keluarga. Kini berutang bukan lagi karena butuh, melainkan menjadi kebiasan.

Bahkan, ada juga yang berhutang untuk membayar utang lagi atau istilahnya dikenal 'gali lubang dan tutup lubang'.

Dosen Ilmu Keluarga dan Konsumen IPB University, Lilik Noor Yuliati mengatakan, kegiatan berhutang memberikan dampak, seperti dampak psikologis dari ketidakmampuan membayar.

Baca Juga: Cara Cek Penerima BLT UMKM Rp1,2 Juta pada eform.bri.co.id atau banpresbpum.id, Jangan Lupa Siapkan KTP

Selain itu, proses penagihan hutang sering dilakukan secara intimidatif sehingga mengakibatkan trauma, stres, depresi, gelisah, tidak fokus bekerja, kehilangan percaya diri, dan lebih parahnya lagi bunuh diri.

Berutang juga berdampak terhadap alokasi rumah tangga untuk kebutuhan pokok, kesehatan, dan pendidikan.

"Karena utang belum terbayarkan, akhirnya pengutang memutuskan untuk mengambil utang baru lewat penyedia jasa lain, baik legal maupun ilegal untuk membayar utang sebelumnya dan menjual atau menggadaikan aset," kata Lilik seperti dikutip Isu Bogor dari laman IPB, Minggu 6 Juni 2021.

Baca Juga: Dilema Garuda Indonesia: Diselamatkan Tambah Hutang, Dibiarkan Bakal Bangkrut

Berutang juga memberikan dampak pada sosial, seperti cyber bullying, diintimidasi, menyebar data dan foto informan disertai kata yang mendiskreditkan.

"Kemudian penagihan dilakukan kepada keluarga, teman rekan kerja, dan kerabat terdekat sehingga menggaggu hubugan keluarga dan hubungan sosial,” ujarnya.

Sesorang berhutang bukan karena alasan, terdapat tiga faktor yang membuatnya berhutang, yaitu pendapatan tidak cukup sementara kebutuhan mendesak, memenuhi tuntutan gaya hidup, serta pengaruh teman dan iklan di media.

Agar terhindar dari kegiatan berhutang, Ketua Divisi Ilmu Konsumen dan Ekonomi Keluarga itu membagikan 7 tips, di antaranya sebagai berikut.

1. Membuat catatan keuangan setiap bulan

2. Membuat rencana penggunaan uang dalam sebuah keluarga pada periode tertentu

3. Menyisihkan 10-15 persen pendapatan untuk tabungan

4. Menyimpan dana untuk kebutuhan darurat sebagai bentuk antisipasi bila terjadinya sebuah risiko yang tidak diharapkan

5. Membuat perencanaan keuangan sesuai tujuan finansial yang ingin dicapai

6. Menghentikan kebiasaan belanja berlebihan

7. Menambah pendapatan keluarga

"Sebelum berutang, pastikan dengan jelas alasan berutang. Apakah mampu membayarnya atau tidak. Jika sudah yakin, buatlah perencanaan," tandasnya. ***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x