Janda Robin Williams Temukan Nama Penyakit 'Pembunuh' Sang Suami

27 September 2022, 22:14 WIB
Janda Robin Williams Temukan Nama 'Pembunuh' Sang Suami /Foto/Express

ISU BOGOR - Lahir pada tahun 1951, di Chicago, Robin Williams kemudian menjadi aktor yang brilian, memenangkan Academy Award untuk Good Will Hunting.

Fans menyukainya untuk film-film klasik seperti Mrs Doubtfire (1993), dan Good Morning, Vietnam (1987).

"Beberapa bulan sebelum dia meninggal, dia didiagnosis mengidap Parkinson. Tapi itu hanya puncak gunung es."" kata istri mendiang Robin Williams, Susan Schneider Williams.

Beberapa bulan setelah kematiannya pada Oktober 2014, otopsi pada otaknya mengungkapkan bahwa tubuhnya menderita demensia.
 
Baca Juga: Mengenal Demensia Alzheimer, Penyakit yang Diderita Dorce Gamalama Sebelum Meninggal Dunia
 
"Saya tidak bisa hidup dengan diri saya sendiri jika saya tidak menceritakan kisah ini," kata Schneider Williams

"Ketika itu terungkap, itu seperti menemukan nama pembunuh suamiku," katanya.

Asosiasi Penyakit Parkinson Amerika menjelakan demensia tubuh Lewy dan penyakit Parkinson memiliki gejala yang sama, seperti depresi.

"Secara teknis, perbedaan antara kedua kondisi ini terletak pada seberapa cepat kesulitan kognitif dan halusinasi berkembang dalam kaitannya dengan masalah gerakan," tambahnya.

Baca Juga: 10 Kota dengan Janda Terbanyak di Indonesia, Nomor 6 Jumlahnya Fantastis

Schneider Williams merefleksikan bahwa dibutuhkan "berjam-jam, terkadang berhari-hari" untuk menarik kembali Robin dari delusi waktu malamnya.

"Perubahan kimia dan struktural yang terjadi di otak Robin bertanggung jawab atas gejala kejiwaan yang dia alami," tambahnya.

Asosiasi Alzheimer memperluas gejala kejiwaan yang dapat ditimbulkan oleh kondisi tersebut.

Perubahan kepribadian termasuk perbedaan dalam pemikiran dan penalaran, kognisi berfluktuasi yang "mirip delirium", dan halusinasi visual yang berulang.

Baca Juga: 5 Artis Janda Cantik Kaya Raya di Indonesia, Nomor Terakhir Pernah Tersandung Video Asusila

Mungkin ada kehilangan memori yang "signifikan", dan "Parkinsonisme spontan dengan gerakan lambat, tremor saat istirahat, atau kekakuan", oleh karena itu dapat salah didiagnosis sebagai penyakit Parkinson.

"Seperti jenis demensia lainnya, tidak ada tes tunggal yang dapat secara meyakinkan mendiagnosis demensia dengan badan Lewy," tambah Asosiasi Alzheimer.

"Satu-satunya cara untuk mendiagnosis demensia dengan tubuh Lewy secara meyakinkan adalah melalui otopsi postmortem," jelasnya.

Pada tahun 2016, Schneider Williams menulis tentang kerusakan otak Robin yang disebabkan oleh penyakit tersebut.

Baca Juga: Gegara Ingkari Janji Menikah Terus Berselingkuh, Janda Penjaga Warung Nasi di Bogor Dibunuh

"Proliferasi besar-besaran tubuh Lewy di seluruh otak [Robin] telah menyebabkan begitu banyak kerusakan pada neuron dan neurotransmiter," tulisnya.

"Itu, pada dasarnya, bisa dibilang dia memiliki perang kimia di otaknya."

Baik demensia dengan badan Lewy dan Parkinson dianggap sebagai "ekspresi dari masalah mendasar yang sama" yang dimiliki otak dengan pemrosesan protein alpha-synuclein.***

 

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler