"Ketika itu terungkap, itu seperti menemukan nama pembunuh suamiku," katanya.
Asosiasi Penyakit Parkinson Amerika menjelakan demensia tubuh Lewy dan penyakit Parkinson memiliki gejala yang sama, seperti depresi.
"Secara teknis, perbedaan antara kedua kondisi ini terletak pada seberapa cepat kesulitan kognitif dan halusinasi berkembang dalam kaitannya dengan masalah gerakan," tambahnya.
Baca Juga: 10 Kota dengan Janda Terbanyak di Indonesia, Nomor 6 Jumlahnya Fantastis
Schneider Williams merefleksikan bahwa dibutuhkan "berjam-jam, terkadang berhari-hari" untuk menarik kembali Robin dari delusi waktu malamnya.
"Perubahan kimia dan struktural yang terjadi di otak Robin bertanggung jawab atas gejala kejiwaan yang dia alami," tambahnya.
Asosiasi Alzheimer memperluas gejala kejiwaan yang dapat ditimbulkan oleh kondisi tersebut.
Perubahan kepribadian termasuk perbedaan dalam pemikiran dan penalaran, kognisi berfluktuasi yang "mirip delirium", dan halusinasi visual yang berulang.
Baca Juga: 5 Artis Janda Cantik Kaya Raya di Indonesia, Nomor Terakhir Pernah Tersandung Video Asusila
Mungkin ada kehilangan memori yang "signifikan", dan "Parkinsonisme spontan dengan gerakan lambat, tremor saat istirahat, atau kekakuan", oleh karena itu dapat salah didiagnosis sebagai penyakit Parkinson.
"Seperti jenis demensia lainnya, tidak ada tes tunggal yang dapat secara meyakinkan mendiagnosis demensia dengan badan Lewy," tambah Asosiasi Alzheimer.
"Satu-satunya cara untuk mendiagnosis demensia dengan tubuh Lewy secara meyakinkan adalah melalui otopsi postmortem," jelasnya.
Pada tahun 2016, Schneider Williams menulis tentang kerusakan otak Robin yang disebabkan oleh penyakit tersebut.
Baca Juga: Gegara Ingkari Janji Menikah Terus Berselingkuh, Janda Penjaga Warung Nasi di Bogor Dibunuh
"Proliferasi besar-besaran tubuh Lewy di seluruh otak [Robin] telah menyebabkan begitu banyak kerusakan pada neuron dan neurotransmiter," tulisnya.
"Itu, pada dasarnya, bisa dibilang dia memiliki perang kimia di otaknya."
Baik demensia dengan badan Lewy dan Parkinson dianggap sebagai "ekspresi dari masalah mendasar yang sama" yang dimiliki otak dengan pemrosesan protein alpha-synuclein.***