ISU BOGOR - Sejarah Hari Pramuka di Indonesia yang diperingati setiap tanggal 14 Agustus berawal dari Lord Baden Powell hingga Keputusan Presiden (Kepres).
Hari Pramuka yang selalu diperingati pada 14 Agustus ini menyimpan sejarah yang panjang ketika masuk ke Indonesia.
Seperti diketahui, gerakan kepramukaan yang kini populer di Indonesia pertama kali dikembangkan oleh Baden Powell di Inggris pada tahun 1907.
Baca Juga: Bukan Hanya Materi Kepramukaan, Anggota Pramuka Harus Sehat Mental
Gerakan kepramukaan atau pramuka pada awalnya merupakan inisiatif Baden Powell untuk membina kaum muda di Inggris yang terlibat dalam kekerasan dan tindak kejahatan.
Powell mengadakan gerakan kepramukaan secara intensif kepada 21 orang pemuda dengan berkemah di pulau Brownsea selama 8.
Keberhasilan Powell dalam membina para pemuda ini kemudian ia tulis dalam buku berjudul "Scouting for Boy".
Baca Juga: 20 Link Twibbon Hari Pramuka ke-60, Banyak Pilihan Desain dan Mudah Dipasang
Melalui buku tersebutlah gerakan kepanduan berkembang di berbagai wilayah, termasuk Indonesia.
Sejak saat itu, dalam kurun waktu 1950-1960, gerakan pramuka mulai tumbuh di Indonesia dengan beragam jenis versi, salah satunya ada yabg berafiliasi pada partai politik.
Namun, kepramukaan yang bercampur dengan politik dianggap menyalahi prinsip dasar dan metode kepanduan.
Alhasil, atas mandat Presiden Soekarno melalui Kepres RI Nomor 238 Tahun 1961, dibentuklah kepanduan bernama Gerakan Pramuka dengan lambang tunas kelapa pada tanggal 20 Mei 1961.
Akan tetapi, Gerakan Pramuka baru diperkenalkan ke khalayak luas pada 14 Agustus 1961, sesaat setelah presiden menganugrahkan Panji Gerakan Pramuka dengan Kepres RI Nomor 448 Tahun 1961.
Sejak saat itulah Hari Pramuka di Indonesia diperingati setiap tanggal 14 Agustus, yang mana berdekatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia.***