Makanan Pembunuh Kanker Limfoma, Buah dan Sayuran Ini Sangat Dianjurkan

21 Juli 2022, 11:24 WIB
Makanan pembunuh kanker limfoma ternyata tidaklah rumit. Di antaranya buah dan sayuran sangat dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari. /Reuters
ISU BOGOR - Makanan pembunuh kanker limfoma ternyata tidaklah rumit. Di antaranya buah dan sayuran sangat dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari.

Kanker limfoma adalah penyakit serius yang memerlukan intervensi medis, Anda memiliki akses ke alat pelawan kanker yang berharga dalam bentuk makanan.

Dikutip dari Livestrong, makanan pembunuh kanker Limfoma adalah sama seperti asupan makanan bergizi yang lebih tinggi.

Baca Juga: Joe Biden di Pidato Pemanasan Global: Saya Menderita Kanker

Hal ini dikaitkan dengan insiden limfoma yang lebih rendah, demikian juga asupan makanan kurang bergizi yang lebih tinggi dikaitkan dengan insiden yang lebih tinggi.

Demikian kesimpulan sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam Pan African Medical Journal.

Selain mengikuti rencana makan yang memaksimalkan kemungkinan bertahan hidup, pasien limfoma mungkin juga perlu menerapkan praktik diet khusus untuk mengelola efek samping pengobatan.

Baca Juga: Gejala Kanker Usus Besar, Waspadai Suara di Perut Ini Kata Badan Kesehatan

Makanan yang Membantu Melawan Kanker

Aturan praktis yang baik adalah memusatkan diet Anda pada makanan nabati seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan kacang-kacangan.

Komponen makanan ini adalah sumber yang kaya akan antioksidan, serat dan folat, yang semuanya memiliki nilai dalam memerangi perkembangan dan perkembangan tumor.

Sebuah studi 2011 yang diterbitkan dalam jurnal Leukemia and Lymphoma menyarankan bahwa makan lebih banyak buah jeruk dan sayuran dapat meningkatkan kelangsungan hidup pada pasien dengan limfoma non-Hodgkin.

Baca Juga: Gejala Kanker Pankreas, Bisa Diketahui Sudah Memburuk saat Berbaring

Menurut Leukemia & Lymphoma Society, Anda harus menetapkan tujuan makan lima hingga 10 porsi buah dan sayuran setiap hari.

Makanlah setidaknya satu porsi sayuran silangan per hari, yang meliputi kubis, brokoli, kembang kol, kangkung, kubis Brussel, selada air, dan lobak.

Diet yang Mengurangi Risiko Kanker

Harvard Health Publishing menganjurkan diet dari World Cancer Research Fund/American Institute for Cancer Research (WCRF/AICR), yang menekankan pola makan nabati yang membatasi konsumsi daging merah tidak lebih dari 18 ons per minggu.

Baca Juga: Gejala Kanker Mata Stadium Awal, 5 Tanda Penglihatan Ini Sudah saatnya Diperiksa

Rencana makan ini juga menempatkan fokus yang kuat untuk menghindari minuman manis, makanan olahan dan alkohol. Dalam laporan WCRF/AICR 2018, berjudul Diet, Nutrition, Physical Activity and Cancer: A Global Perspective, para peneliti menemukan semakin banyak orang mengikuti rekomendasi organisasi, semakin rendah insiden kanker mereka.

Contoh Diet yang Bermanfaat

Contoh pola makan nabati adalah pola makan Mediterania, yang menurut sebuah studi tahun 2018 yang ditampilkan dalam International Journal of Cancer mungkin berbanding terbalik dengan risiko limfoma.

Ini terdiri dari buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, minyak zaitun, kacang-kacangan dan ikan berlemak. Kacang-kacangan dan ikan merupakan sumber protein, sedangkan kacang-kacangan, minyak zaitun, dan ikan merupakan sumber lemak sehat.

Praktik yang Meminimalkan Efek Kemoterapi

National Cancer Institute melaporkan bahwa sebanyak 80 persen pasien kanker mengalami mual dan muntah, masalah yang secara signifikan mengganggu kualitas hidup. Mereka yang menderita penyakit seperti itu sering kali kurang berminat untuk makan dan minum, yang dapat menyebabkan kekurangan gizi dan dehidrasi.

Diet limfoma yang baik harus mencakup langkah-langkah untuk membantu mengelola efek samping kemoterapi. Pusat Perawatan Kanker Amerika membuat beberapa rekomendasi untuk mengatasi gangguan pencernaan terkait pengobatan.

Misalnya, daripada melewatkan makan sama sekali, pasien harus mencoba makan makanan kecil dan hambar setiap dua jam. Mereka juga mungkin menemukan makanan dingin lebih mudah ditoleransi daripada yang panas. Jahe dan peppermint, dua agen anti-mual alami, dapat membantu juga.***

 

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: LiveStrong

Tags

Terkini

Terpopuler