ISU BOGOR - Setiap tanggal dalam sebuah hari besar pasti ada filosofinya. Ada sejarah di balik penetapan tanggal tersebut.
Hal itu pun berlaku untuk Hari Keluarga Nasional yang diperingati setiap tanggal 29 Juni.
Mulanya Ketua Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Haryono Suyono memberikan gagasan kepada Presiden Soeharto soal Hari Kelaurga Nasonal.
Baca Juga: 3 Gagasan Haryono Suyono Ini Latar Belakangi Hari Keluarga Nasional
Ada tiga gagasan yang disampaikan oleh Haryono Suyono kala itu. Ketiganya itu yakni mewarisi semangat kepahlawanan dan perjuangan bangsa, tetap menghargai dan perlunya keluarga bagi kesejahteraan bangsa, dan membangun keluarga menjadi keluarga yang bekerja keras dan mampu berbenah diri menuju keluarga sejahtera.
Atas tiga gagasan itu Presiden Soeharto menyetujui, maka lahilah Hari Keluarga Nasional.
Lalu, kenapa diperingatinya setiap tanggal 29 Juni?
Baca Juga: Daftar Hari-hari Besar Nasional dan Internasional di Bulan Juni 2021
Melansir laman BKKBN, pada tanggal dan bulan tersebut Tentara Republik Indonesia (TRI) yang bergerilya dalam perjuangan melawan penjajah, masuk ke Yogyakarta, dan kembali ke keluarga masing-masing.
Tidak hanya itu, pada 29 Juni 1970 juga menjadi puncak kristalisasi semangat pejuang Keluarga Berencana (KB).
Hari Keluarga Nasional yang diperingati saat ini sebagai pengejawantahan Hari Pertasikencana (Pertanian, Koperasi, Keluarga Berencana) yang pernah diperingati bersama sebelum peringatan Hari Keluarga Nasional diluncurkan.
Baca Juga: Dua Hari Besar Internasional yang Diperingati pada Tanggal 26 Juni 2021
Hari Keluarga Nasional pertama kali dirayakan pada 29 Juni 1933 di Provinsi Lampung. Tahun ini menginjak ke-28 dengan tema "Keluarga Keren Cegah Stanting" dan hastag #Keluargaindonesiacegahstunting. ***