Sebaiknya Puasa Rajab Dilaksanakan Berapa Hari? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad tentang Puasa Sunnah Rajab

18 Februari 2021, 06:09 WIB
Ilustrasi puasa Rajab /Pixabay.com/AbsolutVision

ISU BOGOR - Sebaiknya Puasa Rajab tahun 2021 ini dilaksanakan berapa hari? Menurut Ustadz Abdul Somad banyak hadis dijelaskan tentang anjuran lamanya puasa Sunnah di bulan Rajab.

Berikut penjelasan lengkap Ustadz Abdul Somad atau biasa disapa UAS tentang Puasa Rajab sebagaimana dikutip dari akun YouTube Fodamara TV.

"Bulan-bulan haram berpuasalah engkau, bulan Haram itu apa, Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, Rajab. Bulan Rajab puasa satu bulan," ungkap UAS.

Baca Juga: Niat dan Doa Puasa Senin-Kamis di Bulan Rajab Februari 2021, Latin, Arab dan Terjemahannya

Baca Juga: Niat Membatalkan Puasa Rajab, Arab, Latin dan Terjemahan

Baca Juga: Niat dan Doa Puasa Sunnah Ayyamul Bidh di Bulan Rajab Februari 2021, Latin, Arab dan Terjemahannya

Lebih lanjut, UAS menjelaskan, habis itu puasa di bulan Sya'ban. Menurutnya nabi pernah berpuasa, kata Aisyah, tapi tidak tiap tahun.

"Pernah selama di Madinah itu pernah, tapi tidak tahun. Pernah sekali. Jadi kalau dibuat sekali-sekali boleh, tapi kalau tiap tahun atau tiap bulan, tiga bulan berturut-turut, bisa mati," ungkapnya seraya bergurau.

Jika puasa tiga berturut setiap tahun dilakukan, kata UAS, tidak boleh kalau sampai menimbulkan madharat.

Baca Juga: Bolehkah Puasa Rajab Digabung dengan Qadha Puasa Ramadhan ? Ini Jawabannya, Dilengkapi Niat dan Terjemahannya

"Apalagi bapak ibu bekerja, tak bisa itu, betul dibuatnya sekali-sekali boleh. Tapi kalau sampai menimbulkan madharat, jangan kau jerumuskan dirimu ke dalam kebinasaan," ungkapnya mengutip salah satu hadis.

Sementara itu dikutip dari Muslim.or.id disebutkan ada hadits yang dibawakan oleh Imam Nawawi dalam Riyadhus Sholihin tentang anjuran puasa pada bulan haram sebagai berikut:

Dari Mujibah Al Bahiliyyah, dari ayahnya atau pamannya, “Sesungguhnya ia mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu ia pergi kemudian mendatangi beliau lagi setelah satu tahun, di mana keadaannya dan dirinya telah berubah.

Baca Juga: Sebaiknya Puasa Rajab Dilaksanakan Berapa Hari? Ini Jadwal Lengkap Puasa Sunnah Rajab 2021

Baca Juga: Bacaan Niat Doa Puasa Bulan Rajab Hari ke 5, di Bulan Februari 2021, Lengkap dengan Keutamaan dan Amalannya

Ia berkata, “Wahai Rasulullah, tidakkah engkau mengenaliku?”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Siapakah engkau?”

Ia menjawab, “Aku, Al Bahili yang datang kepadamu setahun yang lalu.”

Beliau bersabda, “Apa yang mengubahmu, padahal dulu keadaanmu baik.”

Ia berkata, “Aku tidak makan apa pun sejak aku berpisah denganmu, kecuali pada malam hari saja.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu bersabda, “Engkau telah menyiksa dirimu sendiri.”

Kemudian beliau bersabda, “Puasalah pada bulan Ash Shabr (kesabaran) dan satu hari di setiap bulan.”

Ia berkata, “Tambahkanlah untukku, karena aku memiliki kekuatan.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasalah dua hari setiap bulan.”

Ia berkata, “Tambahkanlah untukku.”

Beliau bersabda, “Puasalah tiga hari.”

Ia berkata, “Tambahkanlah untukku.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ

“Berpuasalah pada bulan-bulan haram dan tinggalkanlah. Berpuasalah pada bulan-bulan haram dan tinggalkanlah. Berpuasalah pada bulan-bulan haram dan tinggalkanlah.”

Beliau berkata sambil berisyarat dengan tiga jarinya, beliau satukan ketiganya kemudian beliau pisahkan.”

Hadits di atas diriwayatkan oleh Abu Daud no. 2428 dan Ibnu Majah no. 1741.

Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits tersebut dhaif karena keadaan Mujibah.

Sedangkan Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaliy menyatakan bahwa Mujibah Al Bahiliyyah majhulah atau tidak dikenal. (Bahjatun Nazhirin Syarh Riyadhis Sholihin, 2: 346)

Namun ada praktek salaf tentang puasa pada bulan haram.

Sufyan Ats Tsauri mengatakan, “Pada bulan-bulan haram, aku sangat senang berpuasa di dalamnya.” (Latho-if Al Ma’arif, hal. 214)

Ibnu ’Abbas mengatakan, “Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan shalih yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak.” (Latho-if Al Ma’arif, hal. 207)

Bulan Rajab termasuk di antara bulan haram. Dari Abu Bakroh, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

“Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679)

Namun sekali lagi mesti dikatakan boleh berpuasa pada bulan Rajab, namun tidak ada hari khusus yang diistimewakan.

Karena yang menyariatkan hari tertentu tidaklah berdalil, atau pensyariatannya berdasarkan hadits dhaif.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler