ISU BOGOR - Manchester United sekarang memiliki keputusan besar untuk dibuat terkait masa depan Ole Gunnar Solskjaer. Pekerjaan pelatih asal Norwegia itu mencapai titik terendah baru pada hari Sabtu, dengan timnya kalah 2-0 dari Manchester City di Old Trafford.
Dan hasilnya berarti bahwa pertanyaan pasti akan diajukan, di tengah minat lama hierarki terhadap Mauricio Pochettino dari Paris Saint-Germain.
Dilansir dari Express, Manchester United untuk yang kesekian kalinya musim ini, dikalahkan oleh rival Liga Premier mereka pada hari Sabtu.
Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Manchester United Gagal Menang Lawan Manchester City 0-2
Gol bunuh diri Eric Bailly membawa Manchester City unggul pada menit ketujuh, dengan pemain internasional Pantai Gading itu mengiris gawangnya sendiri dengan mengerikan.
Dan Bernardo Silva kemudian mencetak gol sebelum jeda untuk mengamankan tiga poin bagi timnya.
Itu, sekali lagi, hari yang buruk di kantor untuk Manchester United.
Baca Juga: Gol Bunuh Diri Eric Baily, Manchester City Ungguli Manchester United Sementara
Yang paling mengkhawatirkan dari semuanya adalah betapa pasifnya mereka dalam kekalahan, dengan Setan Merah tidak mendekati tim Pep Guardiola pada hari itu.
Dan, sekarang, United harus membuat keputusan besar.
Mereka bertahan dengan Solskjaer setelah pemukulan 5-0 di tangan Liverpool hampir dua minggu lalu, meskipun ada tuntutan agar dia menjadi besar.
Baca Juga: 6 Pemain Manchester United Ini Bisa Pergi pada Januari 2022 saat Ole Gunnar Solskjaer Kirim Bintang
Tapi ini sama buruknya. Serikat hambar dan mengerikan, kelas di bawah saingan terbesar mereka dari mereka semua.
Solskjaer, setelah pertandingan, bersikeras bahwa dia adalah manajer yang tepat untuk pekerjaan itu.
“Saya memiliki komunikasi yang baik dengan klub,” kata pria 48 tahun itu ketika ditanya tentang posisinya oleh Sky Sports.
Baca Juga: Ole Gunnar Solskjaer Ungkap Alasan Marah pada Paul Pogba Usai Manchester United Dikalahkan Liverpool
"Saya menginginkan yang terbaik untuk United dan selama saya di sini saya ingin melakukan semua yang saya bisa untuk meningkatkan ini."
Tapi, sekarang, ada kemungkinan hierarki United akan membuat perubahan.
Dan sudah menjadi rahasia umum bagaimana perasaan mereka tentang Pochettino, yang telah menarik perhatian dewan selama beberapa tahun.
Ketika mereka memecat Jose Mourinho pada Desember 2018, United menempatkan Solskjaer sebagai pelatih sementara karena Pochettino, yang berada di Tottenham saat itu, adalah target No 1 mereka.
Mereka telah merencanakan untuk mengejarnya di akhir kampanye dan, terlebih lagi, percaya bahwa dia akan tertarik dengan peran tersebut.
Namun, ketika Solskjaer menentang semua harapan, United memberi pelatih berusia 48 tahun itu pekerjaan secara permanen.
Namun selama beberapa minggu terakhir, menjadi jelas bahwa Setan Merah masih menjadi pengagum berat Pochettino.
Meskipun waktunya di Paris Saint-Germain penuh dengan suka dan duka, pemain Argentina ini memiliki banyak pujian di ruang rapat Old Trafford.
Dan jika United benar-benar ingin memecat Solskjaer sekarang, mungkin mereka akan melakukan semua yang mereka bisa untuk membawa Pochettino masuk.***