ISU BOGOR - Harry Kane dan Harry Maguire terlibat dalam perkelahian sengit dengan pemain Polandia selama kualifikasi Piala Dunia Inggris pada Rabu malam.
Akibatnya, Bek Manchester United Harry Maguire mendapatkan kartu kuning saat kedua tim kembali ke dalam pangan untuk melanjutkan babak pertama.
Dilansir dari Express, Harry Maguire terlibat dalam pertukaran panas dengan pemain Polandia, Kamil Glik tepat setelah wasit mengakhiri babak pertama yang lesu.
Baca Juga: Man City Galau Belum Temukan Striker, Harry Kane Ditawar Rp 2,9 Triliun
Pasangan itu terlihat saling sapa dengan gesit. Kamera siaran awalnya beralih ke kerumunan tetapi kemudian kembali ke lapangan di mana perkelahian meletus.
Kapten Inggris Harry Kane adalah salah satu pemain yang mencoba menarik rekan satu timnya untuk mencegah mereka mendapat masalah.
Wasit asal Jerman Daniel Siebert pada awalnya tampak seperti akan mengeluarkan kartu merah untuk salah satu pemain yang terlibat.
Namun, wasit berhasil menenangkan Maguire dan Glik sebelum memberikan kartu kuning kepada kedua pemain.
VAR akan menganalisis rekaman untuk memastikan bahwa Siebert tidak melewatkan pelanggaran serius. Semua 22 pemain kembali untuk babak kedua.
Tidak sepenuhnya jelas apa yang memicu kemarahan Harry Maguire.
Baca Juga: Harry Kane Tanggapi Orang-orang yang Ragu dan Tegaskan Transfer Bukanlah Gangguan
Anak asuh Gareth Southgate sempat kesulitan menguasai permainan di babak pertama. Robert Lewandowski dari Polandia memiliki peluang terbaik pada 45 menit pertama.
Itu adalah bentrokan tegang antara dua tim yang diharapkan lolos ke turnamen, yang diadakan musim dingin mendatang.
John Stones bentrok dengan Lewandowski di pertengahan babak pertama, sebelum Maguire dan Glik saling bertukar pukulan.
Baca Juga: Inggris Vs Skotlandia 0-0: 5 Poin Pembicaraan saat Harry Kane Cs Dibuat Frustrasi
Inggris mengalami atmosfer yang mengerikan pekan lalu ketika mereka mengalahkan Hungaria 4-0 di Budapest.
Tiga bintang Lions Raheem Sterling dan Jude Bellingham menjadi sasaran pelecehan rasis dari penggemar tuan rumah.
Southgate memuji kedewasaan para pemainnya saat menghadapi pelecehan.
“Sayangnya, saya tidak tahu berapa banyak kamp yang kami miliki dalam empat tahun terakhir, tetapi saya sepertinya membicarakan topik ini hampir setiap kali kami bersama,” kata Southgate.
Ia menegaskan kembali bahwa para pemainnya sangat dewasa dalam cara mereka menghadapinya.
"Saya pikir mereka merasa didukung oleh rekan satu tim mereka, yang sangat penting bagi mereka," ungkapnya.
Tak hanya itu, Southgate juga menyatakan rekan satu tim mereka menyadari betapa menantangnya itu bagi pemain kulit hitam sangat mengecewakan.
"Betapa mengecewakannya di dunia modern bahwa kami terus harus menjawab pertanyaan-pertanyaan ini karena insiden yang terjadi. Tapi kami hanya bisa terus mengambil sikap yang telah kami lakukan dan berharap kami terus mengirimkan pesan yang tepat," ujarnya.
Southgate menambahkan tidak hanya kepada orang-orang di sepak bola, tetapi di seluruh masyarakat dan semua orang terus berkembang.
“Kami tahu ini akan memakan waktu dan kami tahu itu terasa sangat lambat untuk semua orang, tetapi Anda tahu kami harus terus berjuang dalam pertempuran itu," pungkasnya.***