Pengamat Soal Penanggulangan COVID-19: Ada Perpecahan Antara Jokowi dengan PDI Perjuangan

- 31 Juli 2021, 19:43 WIB
Kolase foto Presiden Jokowi dan logo PDI Perjuangan
Kolase foto Presiden Jokowi dan logo PDI Perjuangan /instagram @jokowi @pdiperjuangan

ISU BOGOR - Pengamat Politik yang juga Founder Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Satrio menyebut persepsi masyarakat terhadap pemerintah dinilai ada perpecahan antara Presiden Jokowi dengan PDI Perjuangan dalam menanggulangi COVID-19.

"Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau persepsi masyarakat juga tergelitik melihat bagaimana secara politik pemerintah melakukan penanggulangan COVID-19," kata Hensat begitu biasa disapa Hendri Satrio dalam diskusi daring 'Polemik Trijaya: Ekonomi Politik Pandemi', Sabtu 31 Juli 2021.

Hensat menilai keputusan Presiden Jokowi dalam menanggulangi COVID-19 lebih memilih dua pentolan atau petinggi-petinggi Partai Golkar.

Baca Juga: Sebut Usulan Lockdown Bertujuan untuk Jatuhkan Presiden Jokowi, Ferdinand Hutahaean: Saya melihat...

"Sehingga persepsi masyarakat wah ini sedang ada perenggangan atau perpecahan mungkin antara Pak Jokowi dengan PDI Perjuangan. Karena yang dipilih dua-duanya adalah pentolan Golkar," ungkap Hensat.

Lebih lanjut, ia menjelaskan dari sisi politik dalam penanggulangan COVID-19 pemerintah Indonesia kalau dinilai angkanya fluktuatif.

"Tapi memang seiring dengan berjalannya waktu ada peningkatan ada kembali penurunan hingga puncaknya adalah arogansi dan defensif dari pemerintah terhadap kritik-kritikan pelaksanaan program penanggulangan COVID-19."

Baca Juga: Dokter Ini Kuak Permasalahan Indonesia dalam Menangani Pandemi Covid-19: Tahun Lalu Mau Kasih Tahu Pak Jokowi

"Walaupun akhirnya diperbaiki lagi dengan permohonan maaf dan lain-lain. Bahkan kita kerap disuguhi drama-drama yang bisa mengindikasikan ada perpecahan sebetulnya di dalam pemerintahan yang artinya tidak kompak dalam melakukan penanganan COVID-19," ucapnya.

Hensat mencontohkan saat Menteri Kordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi sempat membocorkan hasil rapat terbatas (ratas) tentang perpanjangan PPKM hingga akhir Juli 2021.

"Belum lagi hal-hal yang lucu di kabinet misalnya Menko Muhadjir ngebocorin hasil ratas bahwa PPKM akan diperpanjang sampai akhir Juli gitu, ternyata salah kan masih diperpanjang sampai Agustus."

Baca Juga: COVID-19 di Luar Jawa Melonjak, Presiden Jokowi ke Pelaku UMKM: Harus Bekerja Lebih Keras Lagi

"Belum lagi ada misalnya terkait ada satu obat yang katanya obat cacing yang dipromosikan oleh para pembantu Presiden yang membuat secara politik nggak pas juga," pungkasnya.

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x