Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Pemkab Bogor Segera Bentuk Tim Protokol Kesehatan Sekolah

14 Maret 2021, 16:55 WIB
Ilustrasi Pembelajaran Tatap Muka di Kabupaten Bogor. /Dok Diskominfo Kabupaten Bogor

ISU BOGOR - Pemkab Bogor segera membentuk tim Protokol Kesehatan Sekolah sebagai upaya persiapan pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan di Bogor. Menurutnya rencana Pembelajaran Tatap Muka di Kabupaten Bogor hanya dibatasi untuk 157 SD dan SMP di Kabupaten Bogor.

"Kita akan bentuk Tim Prokes Sekolahnya dulu, yang bertugas untuk menetapkan sekolah mana yang sudah siap Prokesnya, itu yang bisa melakukan pembelajaran secara langsung," ujar Iwan Setiawan dalam keterangan pers yang diterima Isu Bogor, Minggu 14 Maret 2021.

Baca Juga: Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Kota Bogor Kembali Usulkan 10 Bus Bantuan Sekolah

Baca Juga: Kelas XII IPS 2 Trending di Twitter, Warganet Berlomba Posting Foto Masa SMA

Menurutnya, perlu kehati-hatian dalam pemberlakuan Sekolah Tatap Muka di ditengah pandemi Covid-19. Proses seleksi ditempuh untuk menilai kelayakan sekolah dalam memberlakukan Sekolah Tatap Muka.

"Seleksi dilakukan supaya ada parameternya. Tidak bisa sembarangan. Terlebih sekolah yang berada di daerah perkotaan yang dampak pandeminya cukup tinggi, sehingga kita akan uji coba Prokesnya, bisa atau tidak mereka meminimalisir penyebaran Covid-19," paparnya.

Lanjut Iwan mengatakan, evaluasi sangat penting untuk dilakukan setelah adanya kegiatan Sekolah Tatap Muka. Apakah dengan kegiatan tersebut tidak akan menimbulkan dampak negatif salah satunya penyebaran Covid-19 di kluster sekolah.

Baca Juga: Pemkab Bogor Mulai Matangkan Rencana Pembangunan Mal Pelayanan Publik Secara Mandiri

Baca Juga: Moeldoko Sampaikan Ucapan Hari Raya Nyepi 2021, Warganet: Isra Mi'raj Ga Ngucapin?

"Kita berikan percobaan dulu, jika tidak ada dampak negatif, baru kita bisa terapkan Sekolah Tatap Muka di seluruh Kabupaten Bogor. Selain itu, untuk para siswa kita usahakan rapid tes Antigen, supaya kegiatan pembelajaran langsung ini tidak ada dampak lain. Untuk gurunya kita koordinasikan dengan Dinkes agar dilakukan vaksinasi," tegas Iwan.

Ia juga mengungkapkan, untuk sekolah yang masih menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), ia akan mengoptimalkan bantuan Paket Percepatan Pendidikan dari PGN. Paket berupa tablet dan aplikasi smart learning offline-online.

"Kita akan simulasikan dulu bersama Disdik dan para kepala dinas termasuk TAPD, agar paket percepatan pendidikan ini bisa digunakan di sekolah yang ada di Kabupaten Bogor, sehingga PJJ bisa berjalan dengan baik," pungkasnya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler