Kota Bogor Laporkan 3.013 Orang Sembuh dari Corona

8 Desember 2020, 17:00 WIB
Ilustrasi Sembuh Covid-19 (pexels) /

ISU BOGOR - Dinas Kesehatan Kota Bogor melaporkan hingga Selasa 8 Desember 2020, sebanyak 3.013 orang sembuh dari Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

"Jumlah tersebut termasuk penambahan sembuh hari ini ada 52 orang," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno dalam keterangan pers tertulisnya.

Lebih lanjut menyebuutkan sejak awal pandemi COVID-19 hingga hari ini, total kasus positif mencapai 3.781 orang, terdiri dari masih sakit 661 orang, sembuh 3.013 orang dan meninggal dunia 107 orang.

Sementara itu, Wakil Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kota Bogor Dedie A. Rachim menyebutkan, terkait dengan program vaksin nasional pihaknya sedang melakukan penghitangan ulang.

Baca Juga: Penataan Kawasan Warung Jambu, Pemkot Bogor Segera Bangun Jalur Sepeda dan JPO

Sebab, kata Dedie vaksin Corona yang baru saja tiba di Indonesia itu semula dialokasikan 3 juta, kenyataannya saat ini baru ada 1,2 juta.

"Pada awal simulasi direncanakan akan tiba 3 juta vaksin Sinovac. Hanya saja, yang baru tiba 1,2 juta.

Sehingga pemkot masih menunggu arahan apakah Bogor mendapat kuota yang sama sekitar 600.000 orang," jelasnya.

Dengan jumlah vaksin yang terbatas itu, kemudian harus ada penyesuaian data kembali.

Kata Dedie, harus ada informasi yang lebih detail lagi dari pemerintah pusat. Terutama terkait alokasi yang akan diterima Kota Bogor.

Baca Juga: Bogor Rampungkan Pendataan Penerima Vaksin COVID-19

"Pada prinsipnya kita siap. Kota Bogor siap, tetapi sesuai dengan arahan Pak Wali (Bima Arya) dari sejak awal yang akan diprioritaskan adalah tenaga medis dan pendukung medis dulu. Apalagi jumlahnya kan semakin terbatas," kata Dedie.

Kata dia, kesiapan itu dibuktikan dengan simulasi yang sudah digelar di Puskesmas Tanah Sareal. Ditambah simulasi juga disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)

"Jadi memang, ada proses yang harus dilakukan sebelum (vaksin) diedarkan.

Namanya vaksin, obat, dan sebagainya harus diproses administrasi teknis yang dilakukan oleh Kemenkes atau BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)," kata Dedie.

Sambil menunggu kepastian itu, sambung Dedie, pihaknya juga sedang mematangkan data siapa saja calon penerima vaksin yang prioritas.

"Kemudian berapa jumlah alokasi vaksin yang akan diberikan untuk Kota Bogor," pungkasnya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler