Cak Nun menambahkan, mereka semua menolak, akhirnya yang ditawarkan oleh Allah itu adalah manusia dan diterimanya.
"Memang manusia itu dzholuman dzahula, orang yang zalim dan bodoh, makhluk Allah yang bodoh dan zalim, itu namamya manusia, nah sekarang, kamu tanya soal jalan, soal sekolah gratis, kamu tanya soal pariwisata malang dan seterusnya, kalah sama batu," katanya.
Baca Juga: Media Prancis Soroti Kecaman Jokowi Soal Presiden Emmanuel Macron 'Menghina' Islam
Baca Juga: Prancis Menghina Nabi Muhammad, Jokowi Kecam Keras Presiden Emmanuel Macron
Selain itu, Cak Nun, mengaku memiliki kepercayaan kepada teori Allah tentang cara merubah Indonesia itu bukanlah manusia.
"Bukan kamu, kamu nggak bisa, orang penyakitnya sudah kebanyakan, sekarang saya tanya, seperti dalil ini Innallaha la yughayyiru ma bi qoumin, hatta yughayyiru ma bi anfusihim”. Sesungguhnya Allah tidak akan merubah, keadaan suatu kaum sebelum kaum itu sendiri merubah keadaan," jelasnya.
Bahkan, Cak Nun mengaku kenapa tak mau dipanggil ke Istana karena tidak bisa merubah Indonesia, walaupun sudah sering bertemu pejabat negara.
"Bahkan presidennya siapapun, saya menolak mereka datang ke tempat saya, sebelum Pilpres (Pemilihan Presiden) sampai sekarang, karena apa, anda (calon presiden atau presiden) nggak kuat kalau saya kasih tahu, saya ini punya pendapat berbeda."
Bahkan, dalam kesempatan itu pula Cak Nun sempat menyindir pemerintah yang begitu menjengkelkan. "Kita itu orang yang pandai bersyukur, makanya orang jawa nggak mati-mati, rakyatnya Indonesia nggak mati-mati. Walaupun pemerintahnya menjengkelkan,"