ISU BOGOR - Presiden Joko Widodo atau Jokowi baru saja memberikan sebuah pidato untuk memberi penegasan bahwa Indonesia mengecam keras atas kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice yang memakan banyak korban jiwa.
Pidato ini disiarkan pada 31 Oktober 2020 petang tadi di akun YouTube Sekretariat Presiden. Presiden Jokowi memberikan sikap tegas pernyataan yang dilayangkan oleh Presiden Perancis yang telah menghina dan melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia.
Tindakan yang dilakukan oleh pemerintah Perancis dapat menjadi salah satu upaya memecah belah persatuan antarumat beragama di dunia, terlebih saat ini seluruh dunia sedang bersatu untuk menghadapi pandemi Covid-19.
Baca Juga: Tanggapi Tudingan Prancis Menghina Nabi Muhammad, Olivier Chambard: Islamisme Radikal yang Dilawan
Presiden Jokowi ditemani oleh Wakil Presiden berserta sejumlah pemuka agama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), dan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin).
Dengan ditemani oleh sejumlah pemuka agama seolah mempertegas jika Indonesia sangat mengecam tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Presiden Perancis.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman budaya, bahasa, agama, suku, dll.
Baca Juga: Kecam Keras Pernyataan Presiden Prancis, Jokowi Ajak Dunia Toleransi Antar Agama
Pemeluk agama baik Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, dan Konghucu di Indonesia, selalu mengedepankan sikap toleransi atar umatberagama.