Banyak Pejabat Positif Bukti Penerapan Protokol Kesehatan Masih Lemah

- 23 September 2020, 07:00 WIB
Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19, Wiku Adisasmito.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19, Wiku Adisasmito. /Antara

 

ISU BOGOR - Satgas Penanganan Covid-19 meminta perkantoran pemerintah dan perusahaan swasta menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Banyaknya pejabat dan pekerja bukti lemahnya penerapan protokol di lingkungan perkantoran .

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito saat jumpa pers di Istana Kepresidenan, Selasa 22 September 2020, mempertegas hal itu dengan menunjukkan kondisi kluster-kluster yang ada di DKI Jakarta.

"Banyaknya ditemukan kluster perkantoran ini serta pabrik, serta beberapa pejabat negara yang menjadi positif Covid-19 menjadi bukti bahwa penerapan protokol kesehatan masih lengah. Sudah seharusnya kita melakukan evaluasi di semua tempat agar hal ini tidak terjadi," lanjutnya.

Baca Juga: Atap BMW Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pasar Minggu 

Sesuai data per tanggal 12 September, rinciannya dari kluster rumah sakit ada 24.400 pasien, kluster komunitas ada 15.133 pasien, kluster perkantoran ada 3.194 karyawan, kluster ABK/PMI ada 1.641 orang, kluster pasar ada 622 orang dan kluster Puskesmas ada 220 pasien.

Untuk aktivitas perkantoran pemerintah, Wiku memastikan sudah menerapkan dengan ketat. Misalnya, dengan menghentikan aktivitas sementara di beberapa kantor kementerian dan pemerintah provinsi setelah ditemukan kasus positif.

Hal ini juga harusnya dilakukan oleh pihak swasta, baik di perkantoran serta pabrik-pabrik. Pihak swasta diminta berinisiatif melakukan 3T yaitu testing, tracing dan pelaporan kluster.

Baca Juga: Pilkada Serentak 2020, Pemerintah : Setiap Korban Meninggal Harus Kita Hindari 

Halaman:

Editor: Chris Dale


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x