Ada 9 Provinsi Prioritas Penangangan Corona di Indonesia, Mana Saja?

- 17 September 2020, 22:45 WIB
Sebaran Covid-19 di Kabupaten Bogor Jumat 11 September 2020
Sebaran Covid-19 di Kabupaten Bogor Jumat 11 September 2020 /Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor



JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah memerintahkan sejumlah menteri dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk terlibat langsung dalam menangani secara khusus sembilan provinsi penanganan Covid-19.

"Kesembilannya adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua dan Bali," sebut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito saat jumpa pers perkembangan penanganan Covid-19 di Kantor Presiden, Kamis, 17 September 2020.

Memurut Wiku pemilihan provinsi-provinsi itu dengan mempertimbangkan sejumlah hal. Pertama dilihat dari jumlah kasus aktifnya, kedua laju insidensi atau kecepatan penambahan kasus, ketiga dari persentase kematian, keempat laju kematian dan kelima karena karakteristik wilayahnya.

Baca Juga: Ada 243 Pelanggaran Protokol Kesehatan Jelang Pilkada Serentak 2020

Wiku juga membedah kondisi per provinsi. Pertama, Sumatera Utara, cenderung terjadi peningkatan status risiko kabupaten dan kota dalam seminggu terakhir. Rinciannya pada 27 dari 33 kabupaten dan kota berzona oranye.

"Hanya satu kabupaten dan kota tidak terdampak, yaitu Nias. Sedangkan penyumbang 50 persen jumlah kasus terpusat pada satu daerah yaitu kota Medan," jelasnya.

Maka dari itu, kata dia, jika ada penurunan kasus di Kota Medan, maka akan berdampak pada peningkatan yang baik.

Kedua, DKI Jakarta menjadi peringkat kedua nasional kenaikan kasus tertinggi. Merupakan peringkat pertama nasional jumlah kasus tertinggi dan tidak ada kota berzona kuning maupun hijau di DKI Jakarta. "Ini menjadi perhatian nasional agar kinerjanya bisa diperbaiki," ujarnya.

Baca Juga: Pemain Gagal Bersinar di Spanyol Gareth Bale, Pulang Kampung ke Inggris

Selanjutnya, Jawa Barat dimana daerah penyangga ibukota DKI Jakarta, yakni Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Depok adalah penyumbang kasus tertinggi sebesar 70 persen.

Jawa Barat tidak ada kabupaten/kota berzona hijau. Dan kenaikan kasus positif sebesar 9,3 persen selama seminggu terakhir ini.

Keempat, Jawa Tengah ada penambahan kasus positif selama 4 minggu berturut-turut. Per 13 September 2020, mengalami kenaikan kasus mingguan sebesar 52 persen.

Sebesar 53 persen kasus positif berasal dari Kota Semarang. Persentase kematian 6,45 persen lebih tinggi dari rata-rata nasional.

Baca Juga: Minimal 3 Hari, Ada Swalayan Tutup Karena Karyawan Terpapar Corona

"Ada 30 dari 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah berada dalam zona oranye. Mari kita bersama-sama mmperbaiki kondisi ini," jelasnya.

Kelima, Jawa Timur dengan persentase kematian 7,25 persen yang lebih tinggi dari rata-rata nasional. Penyumbang kasus terbanyak yakni Kota Surabaya sebesar 35 persen.

Pada 28 dari 38 kabupaten/kota berada di zona oranye dan menduduki peringkat ke-4 laju kematian tertinggi di Indonesia (0,539).

"Bila kita memperbaiki kondisi di Kota Surabaya akan berkontribusi besar di dalam kinerja Jawa Timur," lanjutnya.

Baca Juga: Sungguh Tragis, Anggota Polri Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Jalan Raya

Keenam, Bali mengalami kenaikan kasus positif mingguan yang signifikan selama empat minggu berturut-turut. Menduduki peringkat ke-4 Provinsi dengan insidensi kasus tertinggi (171,39 per 100.000 penduduk).

Selain itu, Bali juga termasuk dalam Provinsi dengan kenaikan kematian tertinggi selama 1 Minggu terakhir yakni 72 persen.

Dari 9 kabupaten dan kota, 6 diantaranya merupakan zona merah dan 3 zona oranye.

Ketujuh, Kalimantan Selatan mengalami kenaikan kasus positif sebesar 10,3 persen, peningkatan kasus ini tinggi terdapat di Kota Banjarmasin, Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tapin. Proporsi angka kematian sebesar 4,16 persen.

"Ada perbaikan siginifikan pada zona risiko risiko tinggi (zona merah), yang berkurang jadi 3 kabupaten/kota dan yang risiko sedang menjadi 10 kabupaten/kota. Kondisi ini harus diperbaiki dari waktu ke waktu," Wiku menjabarkan.

Kedelapan, Sulawesi Selatan kasusnya meningkat dalam 4 pekan sebelumnya, pekan terakhir mengalami penurunan 18,7 persen dari pekan sebelumnya. Kabupaten/kota mengalami kasus signifikan diantaranya Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Bone, dan Kepulauan Selayar.

Proporsi kematian sebesar 2,85 persen dan Kota Makassar menyumbangkan 55,55 persen kematian di Sulawesi Selatan dalam pekan terakhir.

Baca Juga: Ada yang Terpapar Corona, Bima Arya Ambil Sikap Swab Semua Kontak Erat Karyawan ADA Swalayan

Kesembilan, Papua mengalami kenaikan kasus signifikan dalam 5 pekan terakhir, sebesar 43,2 persen dari pekan sebelumnya. Angka kesembuhan mengalami sedikit penurunan dari pekan sebelumnya 79,70 persen menjadi 76 persen.

Di Papua, zona hijau terdapat 13 kabupaten dan kota 44,83 persen zona risiko sedang berkurang menjadi delapan kabupaten dan kota 27,59 persen dan zona risiko rendah bertambah menjadi delapan kabupaten dan kota 27,59 persen.***

Editor: Linna Syahrial


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x