Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Tembus 5.100, Erdogan Umumkan Keadaan Darurat dan Masa Berkabung

- 7 Februari 2023, 20:44 WIB
Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Tembus 5.100, Erdogan Umumkan Keadaan Darurat dan Masa Berkabung
Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Tembus 5.100, Erdogan Umumkan Keadaan Darurat dan Masa Berkabung /Instagram/@molhamteam
 

ISU BOGOR - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan keadaan darurat di 10 provinsi yang hancur akibat dua gempa bumi yang menewaskan lebih dari 5.100 orang dan meninggalkan jejak kehancuran di wilayah luas Turki selatan dan negara tetangga Suriah.

Tak hanya itu, Turki juga mengumumkan tujuh hari masa berkabung bagi ribuan korban yang meninggal akibat rentetan gempa dahsyat yang melanda negaranya.

Sementara itu, lusinan negara juga telah menjanjikan bantuan setelah gempa terkuat di kawasan itu dalam hampir satu abad – melanda saat orang-orang masih tidur dan di tengah cuaca beku yang menghambat upaya darurat.

Bangunan apartemen bertingkat yang penuh dengan penghuni termasuk di antara 5.606 bangunan yang menjadi puing-puing di Turki, sementara Suriah mengumumkan puluhan runtuh, serta kerusakan situs arkeologi di Aleppo.
 

Kepala Pusat Gempa Nasional Suriah, Raed Ahmed, menyebutnya sebagai gempa bumi terbesar yang tercatat dalam sejarah.

Penyelamatan terhambat oleh badai salju musim dingin yang menutupi jalan-jalan utama dengan es dan salju. Para pejabat mengatakan gempa membuat tiga bandara utama di daerah itu tidak dapat beroperasi, sehingga mempersulit pengiriman bantuan vital.

Sebagaimana diketahui, gempa bumi pertama Senin terjadi pada pukul 04:17 (0117 GMT) di kedalaman sekitar 18 kilometer (11 mil) di dekat kota Gaziantep, Turki, yang merupakan rumah bagi sekitar dua juta orang, kata Survei Geologi AS.

Gempa awal diikuti puluhan gempa susulan, termasuk gempa berkekuatan 7,5 yang mengguncang wilayah itu di tengah upaya pencarian dan penyelamatan pada Senin.
 

Lebih dari 12.000 orang terluka di Turki, kata badan manajemen bencana, sementara Suriah mengatakan sedikitnya 3.411 orang terluka.

Sementara itu, India juga telah mengirimkan gelombang pertama bantuan gempa ke Turki dengan pesawat Angkatan Udara India. Pengiriman terdiri dari tim SAR Pasukan Tanggap Bencana Nasional (NDRF) ahli, termasuk personel pria dan wanita, regu anjing yang sangat terampil, serangkaian pasokan medis, peralatan pengeboran canggih, dan alat penting lainnya yang diperlukan untuk upaya bantuan.

Perdana Menteri Narendra Modi menyatakan gempa dahsyat yang melanda Turki dan Suriah dan mencatat bahwa India akan terus berupaya memberikan semua bantuan.

"Tim India sedang dalam perjalanan dengan semua bantuan," kata PM Modi berbicara pada pertemuan pertama partai parlemen BJP setelah Anggaran Persatuan dipresentasikan pada 1 Februari.
 

PM Modi juga mengenang gempa bumi tahun 2001 di Gujarat, mencatat skala tragedi tersebut dan bagaimana dia dapat memahami situasi di negara-negara tersebut.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x