"Saya tidak benar-benar berbicara dengan siapa pun. Aku hampir tidak mengatakan 'hai' kepada mereka," tambahnya tentang pemain Rusia dan Belarusia.
Sebagian besar keluarga Kostyuk berada di Kyiv, termasuk ayah dan kakeknya.
Dia berhubungan dengan mereka secara teratur dan mengatakan itu menakutkan bagaimana mereka semua menjadi begitu terbiasa dengan "kengerian" perang.
"Sepertinya, saya lebih stres berada di luar dan melihat ke dalam, daripada benar-benar berada di sana," kata Kostyuk, yang mengunjungi Kyiv pada Oktober dan pergi beberapa hari sebelum misil menghujani pusat kota.
Ibunya mengirimkan pembaruan tentang serangan Rusia, termasuk bagaimana dia dan tetangganya berencana untuk menyelundupkan kopi sebelum gelombang serangan misil yang diharapkan.
Petenis peringkat 61 dunia itu mengatakan dia akan tetap pulang ke Ukraina bahkan jika itu tidak aman, tetapi dia yakin negaranya pada akhirnya akan menang.
"Saya tidak berpikir kita bahkan akan memiliki kesempatan jika kita tidak berpikir seperti ini," katanya.
"Hanya butuh waktu dan sayangnya banyak kerugian dan kematian, termasuk banyak orang yang tidak bersalah. Ini adalah keyakinan kami, saya kira, dan kami harus kembali dengan kuat," pungkasnya.***