Diminta Bungkap Soal Kemunculan Covid-19, Profesor Hongkong Ini Kabur ke AS

- 12 Juli 2020, 01:00 WIB
Salah seorang ASN Pemprov Jatim sedang mengikuti tes usap PCR di Rumah Pusat Observasi COVID-19 di kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) di Surabaya, Jumat 10 Juli 2020.*
Salah seorang ASN Pemprov Jatim sedang mengikuti tes usap PCR di Rumah Pusat Observasi COVID-19 di kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) di Surabaya, Jumat 10 Juli 2020.* //ANTARA/Humas Pemprov Jawa Timur

ISU BOGOR - Virus corona (Covid-19) yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019 lalu membuat sejumlah pihak curiga. Tak sedikit masyarakat global meminta penyelidikan lebih lanjut agar asal-usul virus corona didapatkan secara pasti.

Seorang profesor asal Hong Kong, Dr. Li-Meng Yan turut membuka suara terkait kemunculan virus corona di Tiongkok seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Express.

Profesor yang juga berstatus sebagai virologis tersebut mengaku bahwa ia diminta untuk tetap diam oleh Pemerintah Tiongkok saat akan mengungkap keberadaan virus corona.

Dr. Li-Meng Yan terpaksa melarikan diri dari Hong Kong ke Amerika Serikat (AS) saat mengetahui reaksi pemerintah setempat yang dinilai kurang baik terhadap para para 'pelapor' Covid-19.

Dokter berspesialisasi virologi dan imunologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Hong Kong itu menyatakan, Beijing sebenarnya tahu tentang virus corona sebelum dilaporkan secara resmi oleh Tiongkok.

Hal itu diungkap pula saat melakukan wawancara dengan Fox News seperti dikutip IsuBogor.com dari Pikiran-Rakyat.com. Berdasarkan keterangan Dr. Le-Ming Yan, atasannya mengabaikan penelitian yang telah ia kerjakan sejak kemunculan wabah virus corona di Wuhan.

Penelitiannya tersebut dikerjakan bersama beberapa pengawas yang kompeten dalam bidangnya. Sehingga ia percaya, jika penelitian tidak diabaikan maka dapat mengarah pada pencegahan pandemi Covid-19 secara global.

Penelitian apapun yang saat itu dikerjakan oleh para ilmuwan terkait wabah virus corona baru, menurut Dr. Li-Men Yang juga diprediksi akan menyelamatkan banyak nyawa di dunia.

Kini, dokter tersebut mengaku telah mempertaruhkan nyawanya dengan melarikan diri ke Amerika Serikat agar dapat berbagi kisahnya. Ia merasa khawatir bahwa pengakuannya yang mulai disiarkan secara umum tersebut akan membuatnya tak dapat kembali ke Hong Kong sebab risiko tinggi sebagai akibatnya.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x