Petani Skotlandia Berbaris Sambut Iring-ringan Peti Mati Ratu Elizabeth II yang Tinggalkan Balmoral

- 11 September 2022, 20:08 WIB
Petani Skotlandia Berbaris Sambut Iring-ringan Peti Mati Ratu Elizabeth II Tinggalkan Balmoral
Petani Skotlandia Berbaris Sambut Iring-ringan Peti Mati Ratu Elizabeth II Tinggalkan Balmoral /Twitter @_RobbieMoore
ISU BOGOR - Iring-iringan mobil yang membawa peti mati Ratu Elizabeth II meninggalkan Balmoral menuju lokasi pemakaman Edinburgh.

Robbie Moore, Anggota Parlemen Konservatif untuk Keighley dan Ilkley di West Yorkshire, mengunggah video iring-iringan peti mati dengan menyebut cukup mengharukan.

Sebab, dalam video itu terlihat para petani di Skotlandia yang membentuk penjaga kehormatan untuk iring-iringan pemakaman Ratu dengan mereka traktor.

Baca Juga: Dokter Ungkap Tanda-tanda Kematian Ratu Elizabeth II saat Bertemu PM Liz Truss: Bintik-bintik di Tangan

"Sangat mengharukan. Ilustrasi yang luar biasa tentang rasa hormat yang murni."

"Petani telah membentuk penjaga kehormatan dengan traktor mereka untuk mendiang Ratu saat dia melewati Aberdeenshire dalam perjalanan ke Edinburgh," tulisnya.

Uskup Agung Canterbury, Justin Welby, menyampaikan khotbah di Katedral Canterbury pada hari Minggu pagi mengakui bahwa banyak orang akan "menavigasi jalan mereka di sekitar tepi kesedihan yang kasar dan compang-camping" setelah kematian raja.
 

PA Media melaporkan bahwa pada awal kebaktian, yang dimulai sekitar satu jam setelah peti mati Ratu meninggalkan Balmoral dan berangkat ke Edinburgh, dia mengatakan itu adalah "hari Minggu yang luar biasa luar biasa".

“Banyak keluarga, juga, akan kehilangan orang yang dicintai atau diingatkan akan kehilangan orang yang dicintai minggu ini. Kesedihan mereka mungkin terasa lebih menyakitkan selama masa berkabung nasional dan internasional ini, karena kehilangan sangat besar bagi orang yang berduka," kata dia.

Welby merujuk Ratu memilih untuk "menyalurkan tangan persahabatan ke Martin McGuinness meskipun perbedaan dan sejarah yang menyakitkan".
 

“Ini adalah saat kesedihan yang mendalam. Seperti yang Yang Mulia katakan sendiri, kesedihan adalah harga yang kita bayar untuk cinta," ungkap uskup agung mengakhiri khotbahnya.

Kutipan, "kesedihan adalah harga yang kita bayar untuk cinta" merujuk pada frasa yang digunakan oleh Ratu dalam pesannya kepada rakyat AS setelah serangan teror 9/11 pada tahun 2001, sebuah peristiwa yang sedang diperingati hari ini.***

 

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x