Rusia Kembali Serang Ibu Kota Ukraina, Gubernur Kiev: 15 Orang Terluka

- 29 Juli 2022, 10:32 WIB
Rusia kembali menyerang ibu kota Ukraina, Kiev, Kamis 28 Juli 2022. Serangan pasukan itu dikabarkan untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu.
Rusia kembali menyerang ibu kota Ukraina, Kiev, Kamis 28 Juli 2022. Serangan pasukan itu dikabarkan untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu. /Foto/Ilustrasi/REUTERS

Kantor kepresidenan Ukraina mengatakan Kamis pagi bahwa penembakan Rusia terhadap kota-kota dan desa-desa selama 24 jam terakhir menewaskan sedikitnya lima warga sipil, semuanya di provinsi Donetsk timur, dan melukai sembilan lainnya.

Pertempuran dalam beberapa pekan terakhir telah difokuskan di provinsi Donetsk. Ini telah meningkat dalam beberapa hari terakhir ketika pasukan Rusia tampaknya muncul dari "jeda operasional" yang dilaporkan setelah merebut provinsi tetangga Luhansk.

Otoritas darurat Ukraina mengatakan dua warga sipil tewas dalam pemboman Rusia di kota Toretsk. Sebuah rudal menghantam sebuah bangunan perumahan di sana Kamis pagi, menghancurkan dua lantai, kata para pejabat.

“Teror rudal lagi. Kami tidak akan menyerah. ... Kami tidak akan terintimidasi,” kata Gubernur regional Donetsk Pavlo Kyrylenko di Telegram.

Analis militer percaya pasukan Rusia memfokuskan upaya mereka untuk merebut kota Bakhmut dan Siversk di provinsi Donetsk.

Zelenskyy melembagakan Hari Kenegaraan untuk mengingatkan orang Ukraina tentang sejarah negara itu sebagai negara merdeka. Peringatan itu untuk menghormati Pangeran Vladimir, yang menjadikan agama Kristen sebagai agama resmi negara bagian abad pertengahan Kievan Rus lebih dari 1.000 tahun yang lalu.

“Anda bisa mengatakan bahwa bagi kami, setiap hari adalah hari kenegaraan,” kata presiden dalam pidato Hari Kenegaraan.

“Kami berjuang setiap hari sehingga semua orang di planet ini akhirnya bisa mengerti: Kami bukan koloni atau kantong atau protektorat, bukan provinsi, eyalet, atau tanah mahkota, bukan bagian dari kerajaan asing, bukan bagian dari negara. , bukan republik federal, bukan otonomi, bukan provinsi, tetapi negara yang bebas, mandiri, berdaulat, tak terpisahkan, dan merdeka,” kata Zelensky.

Kremlin juga mengklaim warisan Rus Kievan. Pada 2016, Putin mendirikan monumen untuk Pangeran Vladimir di dekat Kremlin.***

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: APNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x