Kabar tersebut dilaporkan menurut media pemerintah, dalam penggunaan hukuman mati pertama di negara itu dalam beberapa dekade.
Keempat pria itu, termasuk mantan legislator Phyo Zeya Thaw dan aktivis demokrasi terkemuka Kyaw Min Yu, yang dikenal sebagai Jimmy, telah dijatuhi hukuman mati pada Januari dalam persidangan tertutup.
Baca Juga: Ibu Kota Baru Nusantara Dikhawatirkan Jadi 'Kota Hantu' seperti Myanmar, Rocky Gerung: Memang...
Pada hari Senin, Global New Light of Myanmar yang dikendalikan junta mengatakan bahwa hukuman telah dilakukan. Orang-orang itu dituduh berkonspirasi untuk melakukan aksi teror, katanya.
Media lokal melaporkan bahwa keluarga pria tersebut telah melakukan perjalanan ke Penjara Insein, di Yangon, menuntut untuk melihat tubuh orang yang mereka cintai.
Aung Myo Min, menteri hak asasi manusia dari Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), yang dibentuk oleh anggota parlemen terpilih, perwakilan etnis minoritas dan aktivis, mengatakan dia sangat sedih mendengar eksekusi tersebut.
Baca Juga: Tentara Myanmar Tangkap 18 Petugas Medis Karena Rawat Teroris
“Apa lagi yang kita perlukan untuk membuktikan betapa kejamnya militer Myanmar yang kejam?”, katanya.
Banyak orang di Myanmar mengubah foto profil media sosial mereka menjadi hitam dan merah, sebagai tanda duka.
Junta militer Myanmar merebut kekuasaan dalam kudeta pada Februari 2021, menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi, dan sejak itu melancarkan kampanye kekerasan brutal untuk menekan oposisi.