Network
ISU BOGOR - Eks Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari buka suara soal pemerintah wajibkan booster untuk menghadapi Covid-19 varian BA.4 dan BA.5. Menurutnya hal itu sangat lucu karena sudah tak relevan.
"Mau nggak mau memaksa negara-negara kecil meminjam uangnya dia untuk membeli vaksin yang jelas aja yang berkeuntungan vaksin itu dibeli ya pasti yang membuat pandemi," kata Siti Fadilah.
Lebih lanjut, Siti Fadilah menegaskan bahwa silahkan masyarakat mencari sendiri negara atau pihak mana yang diuntungkan dengan pandemi Covid-19 ini.
"Nah itu dia, cari sendiri yang dapat untung kalau Anda membeli vaksin. Nah itu pasti kesitu gunanya fif, bukan untuk menyelamatkan pandemi, untuk membeli vaksin, percaya deh hayoh, tebakan ya," kata Siti Fadilah.
Bahkan, Siti Fadilah menantang masyarakat menebak pandemi Covid-19 tujuannya hanya untuk jualan vaksin.
"Ini lucu banget, ada suatu ledakan (virus) BA.4 dan BA.5 apa jalan keluarnya? semua harus booster, loh booster itu dibuat dari kapan?.
"Booster dan vaksin-vaksin yang ada itu dibuat dari virus Wuhan pada tahun 2019. Cari kalau nggak percaya," katanya sebagaimana dikutip dari YouTube Siti Fadilah Supari Channel pada Selasa 12 Juli 2022.
Bahkan Siti Fadilah berani bertaruh bahwa semua vaksin yang ada saat ini dibuat dari virus Wuhan pada 2019 akhir.
"Nah, kalau sudah kayak begitu artinya vaksin itu hanya untuk virus yang seperti Wuhan tahun 2019. Padahal sekarang virusnya BA.4 dan BA.5 sudah jauh berbeda.
"Tapi tetap diharuskan booster, ya harusnya kan, ingat teman-teman, vaksin itu bisa dibikin ketika keadaan sudah stabil atau virus sudah stabil," tegas Siti Fadilah.
Tapi lain lagi kalau virus masih berevolusi dan bermutasi, maka kata Siti Fadilah, jangan dibuat vaksin dulu seharusnya.
"Sekarang sudah 2022 bro, sudah BA.4, BA.5, BA.6, BA.7, kita nggak tahu mungkin, sudah bukan vaksin Wuhan lagi yang digunakan," kata Siti Fadilah.
Siti Fadilah menilai mewajibkan vaksin booster untuk menghadapi Covid-19 sub varian BA.4 dan BA.5 itu sebagai parodi.
"Kenapa ilmuwan-ilmuwan diam saja, saya tidak tahu," tegas Siti Fadilah.***
