Presiden Palestina Mahmoud Abbas Tegas Tolak Perubahan Status Quo Historis Masjid Al-Aqsa

- 20 April 2022, 22:04 WIB
Presiden Palestina Mahmoud Abbas Tegas Tolak Perubahan Status Quo Historis Masjid Al-Aqsa
Presiden Palestina Mahmoud Abbas Tegas Tolak Perubahan Status Quo Historis Masjid Al-Aqsa /Mohamad Torokman/REUTERS
ISU BOGOR - Presiden Palestina Mahmoud Abbas menolak secara tegas tentang perubahan status quo historis atau sejarah di kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem.

Presiden Abbas membuat pernyataannya selama pertemuan dengan utusan perdamaian Timur Tengah PBB, Tor Wennesland, di markas kepresidenan di kota Ramallah, Tepi Barat, Selasa malam 19 April 2022.

Selama pertemuan tersebut, Abbas memberi tahu Wennesland tentang serangan brutal Israel terhadap jamaah di kompleks masjid dan di seluruh wilayah pendudukan serta tentang perambahan pemukim harian terhadap landmark agama.

Baca Juga: Iran: Normalisasi Negara Islam, Memperkuat Represi Zionis Israel kepada Warga Palestina

Mahmoud Abbas sambil menunjukkan bahwa serangan dan perambahan tersebut melanggar status sejarah dan hukum dari kota yang diduduki, yang membutuhkan kunjungan non-Muslim ke situs tersebut untuk dikoordinasikan melalui Departemen Wakaf Muslim.

Sebagaimana dilansir dari Kantor Berita Palestina WAFA, Rabu 20 April 2022, Abbas menekankan pentingnya penciptaan cakrawala politik yang kondusif untuk mengakhiri pendudukan Israel atas wilayah Negara Palestina, termasuk Yerusalem Timur.

"Serta penghentian tindakan sepihak Israel dan penghormatan Israel terhadap perjanjian yang ditandatangani, sambil memperingatkan bahwa serangan terus berlanjut ke desa-desa Palestina, kota-kota dan kamp-kamp dan pembunuhan di luar hukum Palestina akan menyebabkan konsekuensi yang tak tertahankan yang tidak dapat ditoleransi," kata Abbas.

Baca Juga: Palestina: Pesawat Tempur Israel Membom Situs di Jalur Gaza Selatan

Dia meminta PBB untuk memobilisasi upaya regional dan internasional untuk mengakhiri ketidakadilan sejarah yang telah dialami rakyat Palestina berdasarkan hukum internasional dan resolusi PBB untuk memungkinkan rakyat Palestina hidup dalam kebebasan, perdamaian dan martabat di tanah air mereka.

Wennesland menegaskan bahwa Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, akan mengejar upaya dan kontaknya untuk menghentikan eskalasi dan Dewan Sekretaris PBB akan mengadakan sesi terbuka tentang situasi di Palestina pada Senin, 25 April.***

Editor: Muhamad Husni Tamami

Sumber: WAFA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x