Terungkap Asal Usul 35 Kg TATP atau Bahan Peledak di Gunung Ciremai

- 5 Oktober 2021, 16:04 WIB
Terungkap Asal Usul 35 Kg  TATP atau Bahan Peledak di Gunung Ciremai
Terungkap Asal Usul 35 Kg TATP atau Bahan Peledak di Gunung Ciremai /ANTARA

ISU BOGOR - Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri mengungkapkan asal usul 35 kg TATP atau bahan peledak yang berada di Gunung Ciremai, Jawa Barat.

Menurut Kombes Pol. Ahmad Ramadhan mengungkapkan asal usul 35 kg TATP di Gunung Ciremai.

Ia mengungkapkan terkait penemuan 35 kg TATP diawali dari kegiatan deradikalisasi yang dilakukan oleh Densus 88 selama masa penahanan.

Baca Juga: Pemkot Bogor Tuntaskan Vaksinasi Akhir Oktober Ini

Baca Juga: Kumpulan Link Twibbon Gratis HUT TNI ke-76 5 Oktober 2021, Download dan Pasang di Sini

Baca Juga: Sebut Anies Baswedan Mental Pengemis, Ferdinand Hutahaean: Dia Cuma Pengen...

Ramadhan menjelaskan dalam kegiatan deradikalisasi tersebut, salah satu narapidana teroris atas nama Imam Mulyana mengaku masih memiliki dan menyimpan bahan peledak jenis TATP.

Bahan peledak berdaya ledak tinggi yang dijuluki Mother of Satan tersebut disimpan oleh Imam Mulyana kurang lebih sebanyak 35 kg di Gunung Ciremai, Majalengka, Jawa Barat.

Berdasarkan keterangan Imam Mulyana, pada 1 Oktober 2021, Tim Densus 88 Antiteror Polri bersama Tim Jibom Polda Jawa Barat mengawal Imam Mulyana melakukan pencarian TATP yang telah disimpannya selama hampir empat tahun.

Tim menyusuri lereng Gunung Ciremai untuk menemukan keberadaan 35 kg bahan utama peledak tersebut, hingga ditemukan di ketinggian 1.450 mdpl di Blok Cipager, Desa Bantar Agung, Sindangwangi, Majalengka.

Dari hasil pencarian ditemukan sejumlah TATP dalam beberapa wadah terpisah, sesuai dengan pengakuan Imam Mulyana.

Ditemukan sebuah toples berisi 10 kg TATP murni, botol plastik ukuran 250 ml berisi gotri (besi bulat berukuran kecil), empat Tupperware berisi TATP murni dan C1 dan setelah botol air minum besar berisi TATP yang sudah berubah warna.

"Selanjutnya Tim Jibom Brimob Polda Jabar melakukan tindakan pemusnahan (disposal) terhadap salah satu bahan peledak tersebut di sekitar lokasi penemuan. Dari hasil pemusnahan itu diketahui ternyata bahan peledak tersebut masih menghasilkan efek ledakan yang dasyat," ujar Ramadhan.

Baca Juga: Dua Tahun Jadi Anggota DPR, Mulan Jameela Ngaku Rindu Dunia Hiburan Tanah Air

Imam Mulyana merupakan terpidana terorisme yang ditangkap oleh Densus 88 Antiteror Polri tahun 2017 di sekitar Bandara
Cakrabhuwana, Kota Cirebon, Jawa Barat.
Penangkapan Imam Mulyana, setelah Densus 88 Antiteror Polri mencurigai gerak gerik seorang pemuda di dekat Bandara Cakrabhuwana.

Saat itu ada kunjungan Presiden Joko Widodo yang menghadiri acara penutupan kegiatan Festival Keraton Nusantara (FKN) IX di Taman Gua Sunyaragi, Cirebon.

Hingga akhirnya Densus melakukan penangkapan terhadap Imam Mulyana yang kala itu berusia 31.

Dari penangkapan tersebut, Densus mengamankan sebuah koper yang berisi sangkur, airsoft gun, buku ajakan berjihad, dan beberapa benda mencurigakan lainnya.

"Dari hasil penyelidikan awal pada saat itu, Imam diketahui terkait dengan jaringan JAD dan berniat untuk merampas senjata anggota polisi yang mengamankan kedatangan presiden, sekaligus melukainya," ujarnya.***

Editor: Aulia Salsabil Syahla

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x