ISU BOGOR - Badan Perlindungan Sipil Haiti menambah jumlah korban tewas menjadi 1.941 dan jumlah luka-luka menjadi 9.900 orang pada Selasa 17 Agustus 2021.
Seperti dilaporkan NPR, banyak dari korban luka harus menunggu bantuan medis terbaring di luar dalam panas yang menyengat.
Pada Selasa 17 Agustus 2021, badai tropis Grace memaksa penghentian sementara upaya pencarian dan penyelamatan. Penundaan ini memicu kemarahan dan frustrasi yang meningkat di antara ribuan orang yang kehilangan tempat tinggal.
Baca Juga: Hujan Deras, Bocah di Bogor Meninggal Terseret Air Gorong-Gorong
Grace menghantam Haiti barat daya, yang paling parah dilanda gempa Sabtu, dan para pejabat memperingatkan beberapa daerah bisa diguyur hujan 15 inci sebelum badai berlanjut. Hujan lebat turun di kota Les Cayes yang rusak akibat gempa dan di ibu kota, Port-au-Prince.
Selasa sore, Badan Perlindungan Sipil menaikkan jumlah korban tewas menjadi 1.941 dan jumlah luka-luka menjadi 9.900, banyak dari mereka harus menunggu bantuan medis terbaring di luar dalam panas yang menyengat.
Kehancuran berpusat di wilayah barat daya negara itu, di mana perawatan kesehatan telah mencapai kapasitas dan orang-orang kehilangan rumah dan orang-orang terkasih.
Baca Juga: 488 Warga Binaan di Lapas Kelas II A Bogor Dapat Remisi, 3 Orang Langsung Bebas
Kesabaran hampir habis di negara termiskin di Belahan Barat. Warga Haiti sudah berjuang dengan virus corona, kekerasan geng, kemiskinan yang memburuk, dan pembunuhan Presiden Jovenel Moïse pada 7 Juli ketika gempa melanda.