ISU BOGOR - Sejumlah media asing menyorot keputusan Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa yang menghapus himen atau selaput dara sebagai salah satu rangkaian kesehatan bagi calon prajurit Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).
Salah satu media asing yang menyorot kebijakan Andika yang memutuskan menghapus tes keperawanan adalah Express.co.uk dengan judul 'Tes keperawanan' pada taruna perempuan diakhiri oleh tentara Indonesia - 'Kira-kira dan tidak ilmiah'.
Dalam berita tersebut disebutkan praktik ini melibatkan tes "dua jari" invasif untuk menentukan apakah selaput dara pelamar wanita masih utuh.
Baca Juga: Target Rasio Tracing 1:15 Kontak Erat, Kota Bogor Libatkan TNI Polri
Human Rights Watch menggambarkan prosedur tersebut sebagai bentuk kekerasan gender yang "kasar, tidak ilmiah dan diskriminatif."
Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menolak tes keperawanan karena tidak memiliki manfaat ilmiah atau indikasi klinis.
Disebutkan pula oleh media tersebut ketiga cabang militer (matra) TNI - Angkatan Udara (AU), Angkatan Darat (AD) dan Angkatan Laut (AL) - telah menggunakan tes selama beberapa dekade.
Baca Juga: Usai Anggota TNI AU Merauke Injak Kepala Orang Papua, Netizen Naikkan Tagar 'Pecat' dan 'Rasis'
TNI mengklasifikasikannya sebagai pemeriksaan "psikologis" untuk "alasan kesehatan mental dan moralitas."