"Nah inilah yang terjadi dengan situasi terkini dimana setiap hari kita berhubungan dengan konsumen, mendengar konsumen dan mengetahui bagaimana konsumen sebenarnya," ungkap Roy.
Roy juga menilai tidak adanya keberpihakan pemerintah dalam membantu pengusaha ritel di tengah PPKM ini, diperkirakan usaha di sektor konsumsi tidak akan terus bertahan.
"Sepanjang bulan April hingga pertengahan Juli 2021 ini ada 2.040 anggota ritel modern APRINDO sudah menutup gerainya, artinya ada sekitar 4 toko setiap hari yang tutup," ujar Roy.
Bahkan, kata Roy, dalam kondisi yang jika dikombinasikan ini jumlahnya belum termasuk toko-toko klontong yang di ruko diluar anggota APRINDO.
"Kemudian juga toko-toko yang ada di daerah, tidak hanya di pusat provinsi saja. Nah ini belum termasuk itu. Sepertinya kita menghitung hari sama seperti PPKM darurat, selalu yang kita hitung sekarang berapa hari lagi selesai, nah ini juga kita menghitung hari untuk bagaimana agar dapat tetap beroperasi," pungkasnya.***