Jaksa Agung Guatemala Maria Porras mencopot jaksa yang telah dikenal secara internasional berjuang memberantas gratifikasi.
Tindakan Poras memicu kritik AS yang menganggap bahwa langkah itu merupakan kemunduran bagi supremasi hukum.
Unit ini awalnya dibuat untuk menangani penyelidikan yang dipelopori oleh Komisi Internasional Melawan Impunitas di Guatemala (CICIG) yang didukung PBB, yang akhirnya digulingkan dari negara itu pada 2019.
Baca Juga: Rusia dan Tajikistan Berkerjasama Akan Lawan Taliban, Situasi Afghanistan Dianggap Memburuk
Pencopotan Sandoval memicu reaksi keras dari pejabat AS, termasuk Samantha Power, administrator Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).
"Pemecatan Jaksa Agung Porras terhadap juara anti-korupsi Juan Francisco Sandoval adalah langkah yang keterlaluan," tulisnya di Twitter pada hari Sabtu.
Organisasi masyarakat sipil Guatemala mengatakan mereka merencanakan demonstrasi pada Sabtu sore untuk memprotes penggulingan dan kepergian Sandoval.***